“Kita bukan sekadar naik gunung, melainkan juga observasi serta menunjukkan keindahan alam sebagai daya tarik pariwisata. Aksi sosial saat mendaki dilakukan dengan hidup bersama masyarakat selama tiga hari pada tiga dusun sembari membagi sembako, mengajar anak-anak, dan membantu masyarakat. Aksi sosial lain juga dilakukan dengan mengunjungi panti-panti dan yayasan kanker. Awalnya memang tidak mengira acaranya akan besar seperti ini, sehingga pada tahun ini diadakan pameran dan aksi sosial yang lebih banyak lagi dari tahun sebelumnya,” ungkap Muhammad Algadri Nafian (Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian 2016) selaku Wakil Ketua EXPERT 2017.

Uniknya, pengunjung diwajibkan untuk membawa sampah sebagai tiket masuk ke EXPERT 2017. Sampah yang terkumpul nantinya akan diberikan kepada Indonesia Medika, organisasi pengalokasi sampah untuk medis. Selain sampah, pengunjung juga dapat menyumbangkan uang atau sandang di Charity Stand. Sebagai hiburan, terdapat beberapa pertunjukan dari dalam kampus seperti Orkestra Seni Dangdut (OSD) Tambang ITB dan FITB Dancer, dan dari luar kampus seperti Adhitya Sofyan yang menjadi bintang tamu penutup acara. Ternyata, acara puncak ini bukan akhir dari EXPERT 2017 karena pada Minggu (23/04/17) telah diadakan campaign mengenai hasil dari pameran. Kampanye mengenai bumi juga diadakan dalam bentuk media sosial seperti Instagram mengenai Water Day dan Earth Hour.

Sumber gambar: dokumentasi pribadi
Reporter: Fauziah Maulani (Sains dan Teknologi Farmasi 2014)
ITB Journalist Apprentice 2017