Ekskursi Bali 2009: Mempelajari Ruang dan Bentuk Arsitektur

Oleh kikywikantari

Editor kikywikantari

BANDUNG, itb.ac.id - Mahasiswa prodi Arsitektur angkatan 2007 mengadakan ekskursi ke berbagai macam objek arsitektural di Bali pada tanggal 1-9 Agustus 2009. Ekskursi ini merupakan kegiatan kurikuler yang rutin diadakan oleh mahasiswa Arsitektur dengan dukungan dari prodi, bertujuan untuk menunjang mata kuliah Studio Perancangan Arsitektur di tingkat tiga yang akan mempelajari perancangan bangunan-bangunan publik seperti galeri, hotel, spa, dan sebagainya. Kunjungan dilakukan ke biro-biro arsitektur internasional, galeri, objek-objek pariwisata hingga ruang publik yang dinilai memiliki nilai arsitektural tinggi.
"Bali dipilih sebagai daerah tujuan ekskursi karena Bali dinilai memiliki banyak tempat pariwisata bertaraf internasional namun masih mampu mempertahankan nilai-nilai tradisionalnya walaupun bangunan-bangunan yang dibangun sudah bergaya arsitektur modern", jawab Cresentia Monica (AR'07), Ketua Panitia Ekskursi Bali 2009, saat ditanya mengenai alasan Bali dipilih sebagai daerah tujuan ekskursi.

Biro-biro arsitektur yang dikunjungi yaitu Popo Danes, Grahacipta Hadiprana dan Habitat 5. Ketiganya dipilih karena dinilai mampu mengembangkan arsitektur modern di Bali dengan taraf internasional namun tidak melupakan nilai-nilai tradisional yang terkandung di dalamnya, dengan ciri khas masing-masing. Bangunan-bangunan arsitektural yang dikunjungi antara lain Pura Besakih, Pengadilan Air Klungkung, Taman Ujung, Garuda Wishnu Kencana, dan Pura Uluwatu.

Tidak hanya mempelajari arsitektur bangunan, mahasiswa Arsitektur angkatan 2007 juga mempelajari adat istiadat masyarakat setempat melalui interaksi langsung dengan para penduduk di Desa Tengganan, desa kesenian yang memiliki penduduk asli berambut merah dan bermata biru. Selain itu, mereka juga mendapatkan pengetahuan mengenai upacara-upacara adat yang diadakan di Pura Besakih yang kebetulan saat kunjungan sedang mengadakan upacara menyambut bulan purnama ke-10.

Objek-objek arsitektural menarik lainnya yang dikunjungi adalah Hotel Conrad, The Bale, Gapura Vista, Vila Kayu Manis, Spa dan Resort The Villas, Taman Bebek, dan masih banyak lagi. Objek-objek yang dikunjungi tersebut merupakan hasil diskusi dengan para dosen dan melihat dari preseden-preseden tujuan kunjungan ekskursi Bali tahun sebelumnya.

Yang tidak kalah menarik dari arsitektur modern adalah Greenschool at Kul-kul Campus di desa Sibang Kaja yang didirikan atas gagasan John Hardy. Bangunan ini merupakan sekolah internasional yang didirikan dengan material utama bambu dan berkonsep arsitektur hijau dengan mengembangkan budidaya kultur organik serta menggunakan biogas sebagai pembangkit listrik utamanya. "Bambu dapat digunakan menjadi berbagai macam fungsi dan tampilan yang menarik, tidak melulu hanya berfungsi sebagai tiang penyangga bangunan", kata Ilma Maulidina (AR'07) yang menyatakan bahwa Greenschool merupakan salah satu objek ekskursi yang ia sukai. Disetujui oleh rekannya, Adi Reza Nugroho (AR'07) yang mengambil beberapa gambar arsitektural di Greenschool mengatakan, "Greenschool memiliki berbagai sudut pandang fotografi yang menarik karena keunikan arsitekturalnya."

Sebagai tindak lanjut dari Ekskursi Bali 2009, akan diadakan pameran Ekskursi Bali 2009 bertema "A Journey" yang akan berlangsung pada tanggal 31 Agustus 2009 di Galeri Arsitektur Labtek IXB ITB. Pameran tersebut akan menampilkan foto-foto perjalanan, objek-objek yang dikunjungi, cinderamata dari objek yang dikunjungi dan masih banyak lagi hal-hal menarik yang akan ditampilkan. "Ekskursi ini sangat menambah perbendaharaan arsitektur saya dan dapat menjadi bekal untuk melanjutkan studi ke tingkat selanjutnya", jawab Adi ketika ditanya mengenai manfaat yang ia dapatkan dari Ekskursi Bali 2009.