EE Days telah menjadi bagian integral dari kurikulum Capstone Design di Teknik Elektro ITB sejak 2012. Melalui pendekatan ini, mahasiswa dituntut menyelesaikan complex engineering problem secara terstruktur, mulai dari perumusan masalah, perancangan, implementasi hingga evaluasi. Tahun ini, 81 mahasiswa yang tergabung dalam 27 kelompok memamerkan hasil karyanya, yang mencakup berbagai bidang seperti elektronika, Internet of Things (IoT), mekatronika, hingga perangkat biomedis.

Dalam sambutannya pada pembukaan EE Days 2025, Selasa (24/6/2025), Dekan STEI ITB, Dr. Tutun Juhana, S.T., M.T., menyatakan bahwa EE Days bukan sekadar ajang akademik, melainkan “panggung inovasi dan intelektualitas” mahasiswa. Beliau berharap kegiatan ini dapat membangun jembatan penting antara dunia akademik dan industri.

“Kegiatan seperti ini menjadi sangat penting, tidak hanya sebagai bagian dari proses pembelajaran, tetapi juga sebagai katalisator kemajuan ilmu pengetahuan dan rekayasa di Indonesia,” ujarnya.

Hal tersebut sejalan dengan semangat kolaboratif yang ditunjukkan pada tahun ini. Banyak kelompok mahasiswa menjalin kerja sama langsung dengan mitra industri di Indonesia. Bahkan, beberapa proyek telah digunakan oleh pihak industri sebagai prototipe nyata.

Ketua Program Studi Teknik Elektro, Egi Muhammad Idris Hidayat, S.T, M.Sc., Ph.D., menyebutkan bahwa hampir 10 kelompok tahun ini bahkan mengangkat permasalahan nyata dari industri dan bekerja langsung bersama mereka. Beberapa kelompok mahasiswa bekerja bersama rekan dari program studi lain di ITB, seperti Sistem dan Teknologi Informasi (STI), menghasilkan proyek-proyek multidisiplin. Dr. Egi berharap kolaborasi ini mampu membuka peluang mahasiswa untuk menjajaki kerja nyata dengan industri serta berkontribusi pada pemecahan masalah masyarakat.

Kegiatan ini juga dirancang sebagai ajang publikasi. Mahasiswa tidak hanya diuji secara akademik, tetapi juga diminta memamerkan dan menjelaskan hasil karyanya kepada publik dan industri.

“Kalau hasilnya tidak sesuai target, mereka harus bisa menjelaskan kenapa. Kemampuan untuk menjelaskan kegagalan dan mengevaluasi proses adalah bagian dari pembelajaran yang kami tekankan juga,” ujarnya.

Dalam wawancara terpisah, Dr. Rahadian Yusuf, S.T., M.T., pengampu mata kuliah tugas akhir, menekankan bahwa pendekatan Capstone Design mengajarkan mahasiswa pentingnya proses engineering design yang menyeluruh dan berbasis kebutuhan riil. Menurutnya, hal ini sejalan dengan standar internasional seperti Washington Accord dan akreditasi IABEE yang menekankan pada kompetensi design thinking dan critical thinking.

“Salah satu syarat utama adalah bahwa masalah yang diangkat harus nyata. Banyak (permasalahan yang diangkat kelompok) berasal dari industri dan bahkan langsung terpakai,” ujarnya.

Selain menjadi ajang akademik dan pameran teknologi, EE Days 2025 tahun ini turut membuka ruang interaksi dengan siswa SMA, mahasiswa dari perguruan tinggi lain, serta mitra industri. Ketua pelaksana EE Days 2025, Anggera Bayuwindra, S.T., M.T., Ph.D., menyebutkan bahwa acara ini sekaligus menjadi momentum penting untuk memperkenalkan Teknik Elektro ITB dan hasil karya mahasiswanya kepada publik.

“Harapan kami, ini bisa jadi ajang promosi jurusan yang membangkitkan minat adik-adik pelajar sekaligus membuka peluang kerja sama dengan industri,” tuturnya.

Reporter: Iko Sutrisko Prakasa Lay (Matematika, 2021)