Erensa Ratu Chelsia, Mahasiswa Berprestasi 2024 Prodi Arsitektur ITB yang Gemar Ikut Lomba

Oleh M. Naufal Hafizh

Editor M. Naufal Hafizh

Erensa Ratu Chelsia, mahasiswa berprestasi Program Studi Arsitektur, SAPPK ITB, tahun 2024. (Dok. Pribadi)

BANDUNG, itb.ac.id – Erensa Ratu Chelsia menjadi mahasiswa berprestasi Program Studi Arsitektur, Sekolah Arsitektur, Perencanaan, dan Pengembangan Kebijakan (SAPPK), Institut Teknologi Bandung (ITB) tahun 2024.

Erensa bercerita, awalnya tertarik dengan bidang arsitektur karena sejak kecil sering melihat perumahan sekitar rumahnya di Ciputra. Setelah mengulik lebih dalam, ternyata pekerjaan yang berhubungan dengan hal tersebut adalah developer properti dan salah satu developernya adalah Dr. (H.C.) Ir. Ciputra yang merupakan alumnus prodi Arsitektur ITB.

Pemilihan mahasiswa berprestasi ini didasarkan pada Indeks Prestasi (IP). Selanjutnya disaring 10 besar terbaik dan dilakukan seleksi. Hasil akhirnya, Erensa yang merupakan mahasiswa angkatan 2021, terpilih menjadi mahasiswa berprestasi dari prodi Arsitektur.

Sejak awal kuliah, Erensa berniat mengikuti banyak lomba karena gemar berlomba. Tak hanya dalam bidang arsitektur, Erensa sering berkolaborasi dengan kembarannya yang berkuliah di prodi Sistem dan Teknologi Informasi, Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI). Secara umum, lomba-lomba yang kerap diikuti berkaitan dengan lingkungan.

“Menjadi mahasiswa berprestasi itu bukan sebuah tujuan, tetapi sebuah bonus. Just do it your best. Kemudian, selalu evaluasi hal yang dilakukan. Bila sudah rezeki akan menjadikan kita sebagai mahasiswa berprestasi,” ucap Erensa.

Erensa mengatakan, salah satu prestasi yang paling berkesan baginya saat menjadi juara 3 Sayembara Raflesia, yang berhubungan dengan global warming dan heat island. Perlombaan itu bertujuan merancang bangunan yang mencapai keseimbangan termal.

Saat mengikuti lomba, tidak jarang banyak tantangan yang dihadapi. Di balik pencapaian yang luar biasa, ada beberapa cara yang sering dia terapkan. Pertama, harus mengeluarkan usaha lebih, terutama dalam perlombaan yang memikirkan utilitas hingga essential suatu bangunan. Beberapa materi juga harus dipelajari secara mandiri karena luasnya cakupan lomba. Kedua, bimbingan dan berdiskusi dengan dosen terkait untuk membantu mengatasi kebingungan materi maupun lomba.

“Kunci lainnya adalah menetapkan skala prioritas. Bila kamu menetapkan lomba adalah prioritas kamu, berikan waktu yang sepadan untuk fokus kepada lomba, “ ujarnya.

Saat ini, Erensa berfokus pada kelompok keahlian teknologi dan bangunan, khususnya teknologi lingkungan. Pada kurikulum baru terdapat transkrip spesialisasi yang dapat diminta dan dipergunakan untuk kebutuhan pekerjaan nantinya. Lebih spesifiknya lagi, Erensa ingin membangun permukiman yang layak dan nyaman untuk ditinggali.

Reporter : Yohana Aprilianna (Perencanaan Wilayah dan Kota, 2021)