FGB ITB Future Science and Technology Talk: Tren Aplikasi Keilmuan Biologi Molekuler Masa Depan

Oleh Adi Permana

Editor Adi Permana


BANDUNG, itb.ac.id — Forum Guru Besar ITB menggelar Future Science and Technology Talk bertema “Biotek Molekuler dan Nanokatalis” pada Jumat (28/7/2023). Sesi pertama acara tersebut diisi oleh Prof. Dr. Fenny Martha Dwivany, S.Si., M.Si., dari Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati yang menjelaskan tentang tren biologi molekuler saat ini dan proyeksinya di masa depan.

Ilmu biologi molekuler telah menempuh perjalanan panjang dari awal ditemukannya Hukum Penurunan Sifat oleh Mendel pada abad ke-19. Salah satu terobosan paling signifikan dalam biologi molekuler modern adalah DNA sequencing yang memungkinkan peneliti untuk mengetahui sekuens DNA tertentu sehingga sifat suatu makhluk hidup dapat direplikasi maupun direkayasa. Ilmu biologi molekuler yang didukung oleh perkembangan teknologi membuat penelitian yang dilakukan semakin efisien sehingga membuka peluang untuk studi lanjutan bahkan komersialisasi.

“Dengan makin murahnya teknologi untuk bisa mempelajari urutan DNA ini, akhirnya kita juga mengenal berbagai turunan dari studi genom. Sekarang kita sudah bisa melihat ekspresi gennya, bisa juga melakukan studi di level protein hingga metabolit.”

Variasi studi aplikatif pada genom yang dikomersialisasikan sudah sangat populer terutama di negara-negara Barat. Di Indonesia sendiri, komersialisasi produk rekayasa berbasis studi genomik belum terlalu dikenal, meskipun sudah terdapat beberapa perusahaan yang bergerak di bidang ini.

“Perusahaan berbasis genomik menyediakan jasa sequencing untuk membaca uruan DNA, menganalisisnya, bahkan kemudian mengedit gennya.”

Tren komersialisasi studi genomik saat ini banyak dikombinasikan dengan studi-studi lain seperti agrikultur, robotik, Internet of Things (IoT), hingga kecerdasan buatan. Selain membuka peluang yang besar, kolaborasi lintas disiplin antara biologi molekuler dengan keilmuan lain juga menjadi tantangan bagi perkembangan ilmu pengetahuan ke tahap selanjutnya.

ITB sebagai institusi yang memelihara budaya ilmiah unggul turut serta dalam mendorong kemajuan keilmuan biologi molekuler. Prof. Fenny dan tim pengajar lainnya dari KK Genetika dan Bioteknologi Molekuler SITH aktif melakukan berbagai penelitian baik yang sifatnya inisiasi maupun lanjutan dari riset sebelumnya.

Penelitian-penelitian tersebut berfokus pada bidang kesehatan, agrikultur, maritim, dan laut dalam. Dengan mendorong penelitian di bidang biologi molekuler, ITB turut berpartisipasi dalam pengembangan ilmu pengetahuan secara global.

“Di KK kami fokusnya mulai dari upstream sampai downstream terkait genetika dan biologi molekuler yang di-support oleh bioinformatics dan big data,” pungkasnya.

Reporter: Hanifa Juliana (Perencanaan Wilayah dan Kota 2020)