For Women in Science 2015: Dunia Butuh Sains dan Sains Butuh Perempuan

Oleh Ninik Susadi Putri

Editor Ninik Susadi Putri

BANDUNG, itb.ac.id - Dalam peradaban global saat ini tiap bangsa dituntut untuk saling berkompetisi. Sains dan inovasi teknologi merupakan kunci utama yang harus dipacu perkembangannya. Salah satu cara pengembangan sains adalah melalui penelitian yang harus dilakukan oleh siapapun secara universal. Kaum perempuan pun dapat memiliki andil yang besar dalam perubahan peradaban dunia ini. Bahkan tak sedikit perempuan yang telah membuktikan mampu memberikan sumbangsih yang luar biasa dalam perkembangan sains. Untuk itu, Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO (KNIU) dan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) berkerjasama dengan L'Oreal Indonesia menyelenggarakan kegiatan bincang-bincang yang bertajuk "Untuk Perempuan dan Sains" pada hari Selasa (26/05/15) bertempat di Ruang Multimedia Gedung T.P. Rahmat (Labtek VI).

Kegiatan ini memiliki tujuan untuk mempromosikan sains sebagai salah satu pilihan bidang karir bagi perempuan peneliti muda di Indonesia. Melalui kegiatan ini, diperkenalkan pula rangkaian progam unggulan, yaitu For Women in Science, Sorority in Science, dan For Girls in Science. Program For Women in Science (FWIS) diprakarsai pertama kali pada tahun 1998 berkat kemitraan global antara L'Oreal International dan UNESCO dengan memberikan award kepada para perempuan peneliti di seluruh dunia termasuk Indonesia. Hal ini sebagai wujud penghargaan, pengakuan, dan dukungan bagi para peneliti perempuan dalam kiprahnya terhadap inovasi dan pengembangan sains. ITB sendiri telah memiliki empat orang perempuan peneliti yang memperoleh perhargaan ini, antara lain: Dr. Fenny Martha Dwivany (SITH), Dr. M.T.A.P. Kresnowati, Elvi Restiawaty, Ph.D (Rekayasa Hayati), dan Dr. Eng.Yosi Agustina Hidayat S.T.(Teknik Industri). Untuk program unggulan L'Oreal Sorority in Science yang kali ini diadakan, L'Oreal Indonesia memberikan beasiswa kepada masing-masing 2 mahasiswi terpilih se-Indonesia dari 5 universitas, termasuk ITB diantaranya, yang diharapkan dapat mendorong tereksplorasinya bakat-bakat luar biasa dalam hal sains sebagai cikal bakal lahirnya perempuan peneliti Indonesia kelak.


Kegiatan sosialiasai ini dibuka oleh Rektor ITB yaitu Prof. Dr. Ir. Kadarsah Suryadi, DEA, yang dalam sambutannya sangat mendukung kegiatan demikian dan berharap kegiatan positif tersebut dapat disebarluaskan sebagai salah satu bentuk kontribusi terhadap kemajuan bangsa. Pada kesempatan ini juga, dihadirkan Prof. Dr. Arief Rachman, M.Pd. (Ketua Harian KNIU KEMENDIKBUD), Dr. rer. net., Neni Sintawardani (Peneliti di Pusat Penelitian Fisika LIPI), Elvi Restiawaty, Ph.D (Dosen dan Peneliti di Progam Studi Rekayasa Hayati, Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati-ITB dan dan Pemenang FWIS Nasional 2012), Dr. Eng.Yosi Agustina Hidayat S.T., M.T. (Dosen dan Peneliti di Progam Studi Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri ITB dan Pemenang FWIS Nasional 2013), serta Melanie Masriel (Head of Communications L'Oreal Indonesia). Kegiatan yang dihadiri sekitar 70 orang, yang terdiri dari mahasiswi, staf, dan dosen perempuan ITB serta Perguruan Tinggi Negeri maupun Swasta lainnya, dengan jelas memamparkan peranan dan prospek sains bagi perempuan. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan kontribusi perempuan peneliti Indonesia dalam inovasi dan pengembangan khususnya dalam penelitian dapat meningkat.


Oleh:

Nur Huda Arif Indiarto (Teknik Kimia 2012)
ITB Journalist Apprentice 2015