Form Follow Fun dalam Desain Produk Berkarya 4

Oleh Vernida Mufidah

Editor Vernida Mufidah

BANDUNG, itb.ac.id - Produk yang ada pada masa kini tidaklah cukup mengikuti kaidah Form Follow Function, sebuah produk juga harus mengikuti kaidah FUN. Selain itu adanya Asean China Free Trade Agreement (ACFTA) menuntut para desainer untuk membuat sebuah produk yang memiliki kualitas dan terjangkau oleh masyarakat sehingga bisa bersaing dengan produk Cina. Inilah yang menjadi landasan utama bagi Industrial Design Student Society (Inddes) Fakultas Senirupa dan Desain ITB untuk menyelenggarakan Desain Produk Berkarya 4: Seminar dan Pameran. Acara ini terdiri dari beberapa rangkaian acara yaitu seminar, lomba dan pameran yang diselenggarakan dari tanggal 6-8 April 2010 di Campus Center Timur ITB. 

"Sebenarnya ini adalah acara tahunan dari Inddes, kali ini adalah tahun ke-4 Inddes mengadakan Desain Produk Berkarya. Pada acara tahun ini kami juga mengundang 6 universitas untuk bergabung dalam pameran desain produk." tegas Elfarin Normalin (Desain Produk '06) selaku panitia Desain Produk Berkarya 4 saat ditemui Kantor Berita pada hari Kamis (08/04/10).


Pameran Karya Akademik dari Berbagai Universitas

Karya-karya mahasiswa Program Studi Desain Produk dari 7 perguruan tinggi ditampilkan di pameran yang diselenggarakan di Campus Center Timur. Adapun karya tersebut adalah 30 karya dari mahasiswa Desain Produk ITB dan 30 karya dari mahasiswa universitas lain. Setiap universitas menampilkan 5 karya. Terdapat 6 universitas yang bergabung dalam pameran tersebut, yaitu ITS Surabaya, STTD Nahdlatul Ulama Jepara, UKDW Yogyakarta, Universitas Paramadina Jakarta, Universitas Pelita Harapan Jakarta dan Universitas Trisakti Jakarta. Sehingga total karya yang dipamerkan adalah 60 karya.

Produk yang mengikuti kaidah fun ini banyak menarik minat para pengunjung, salah satunya plup-plup dan baratayudha board game. Pengunjung pameran tidak hanya dari massa kampus, tetapi kalangan umum pun bisa menikmati.


Peserta Seminar yang Membludak

Acara seminar yang bertajuk "How Product Can Be Fun" ini diselenggarakan pada hari Selasa (06/04/10). Dr. Dudy Wiyancoko menjadi moderator pada seminar ini. Adapun beberapa narasumber ahli yaitu Irvan A. Noeman, M.ID yang merupakan Direktur Eksekutif Indonesia Creative Center, Dwi Larso, Ph.D yang menjabar Ketua Lembaga Pengkajian Kamar Dagang dan Industri Jawa Barat, Tina Sudarmo sebagai Owner PT Toimoi dan Leonard Theosabrata.

Pada acara ini dipaparkan bagaimana sebuah produk bisa mengikuti kaidah form follow fun sehingga bisa bersaing dengan produk Cina. Seminar ini banyak menarik minat para desainer muda hingga peserta seminar melebihi kuota yang disediakan panitia.

"Target peserta kami mulanya hanya 200 orang, tetapi pada saat acara berlangsung terdapat 300 peserta." ujar Elfarin mengenai jumlah peserta seminar. Hal ini membuktikan antusiasme para desainer muda untuk menciptakan suatu karya yang fun sehingga bisa diterima oleh masyarakat.


Fun Forming Design Competition

Rangkaian acara terakhir adalah lomba Fun Forming Design Competition, sebuah lomba untuk menciptakan sebuah karya yang fun dan memiliki fungsi yang unik. Pendaftaran lomba yang dimulai pada bulan Februari ini menyedot 50 peserta dari berbagai universitas.Penilaian pemenang dilakukan oleh juri yang telah berpengalaman yaitu Dwi Larso, Ph.D , Dwinita Larasati yang merupakan dosen Desain Produk ITB, dan Irvan A.Noe'man.

Pada hari Selasa (06/04/10) dibacakanlah para pemenang lomba ini, yaitu Antonius Dimas dari ITB dengan karya Fortune Tell Me sebagai juara 1, Tomy dari Trisakti dengan karya Clodzy (Closet for D'kidz) sebagai juara 2, dan Erwan Machmudin dari ITB dengan karyanya Emarbelightonarry sebagai juara 3. Selain itu terdapat dua finalis lainnya yaitu Adrian Permana Zen dari ITB dengan karya Bird Kettle dan Henrya Gunawan dari UPH Jakarta dengan karyanya yang berjudul See Trough Mate.