Forum ALUMNAS, Rektor ITB Paparkan Pentingnya Nilai Cinta Tanah Air dalam Pendidikan di Indonesia
Oleh Adi Permana
Editor Adi Permana
BANDUNG, itb.ac.id- Para Alumni Universitas Amerika Serikat (ALUMNAS) mengadakan forum pengembangan atau Alumnus Development Forum (ADF) pada Kamis, 27 Mei 2021. Forum ini mengundang enam panelis untuk mendiskusikan masalah pendidikan di Indonesia, salah satunya Rektor ITB Prof. Reini Wirahadikusumah, Ph.D.
ADF sendiri berfungsi untuk menyokong pendidikan di Indonesia serta diharapkaan melaui para panelis dapat memberikan pandangan-pandangan baru yang dapat berguna bagi pendidikan di Indonesia.
Pada forum tersebut, Prof. Reini menyampaikan bahwa di dalam pendidikan di Indonesia perlu ditanamkan rasa cinta tanah air. Nilai-nilai yang harus dimiliki seperti kebhinekaan, toleransi, gotong royong, etos kerja, juga harus ditanamkan.
“ITB sebagai institut teknologi sedang berupaya untuk terus melakukan hal-hal tersebut, seperti melakukan kerja sama dengan universitas lain untuk dapat meningkatkan peforma serta kolaborasi. Upaya ini merupakan nilai yang ingin ditanamkan kepada mahasiswa sehingga saat telah menjadi alumni, ada nilai yang dapat dibawa,” ujar Prof. Reini yang merupakan lulusan Purdue University, Amerika itu.
Selain Prof. Reini, pada forum ini juga menghadirkan di antaranya Noni Purnomo, MBA., Iwan Syahril, Ph.D., Shinta Dhanuwardoyono, MBA., Daniel Suryadharma, Ph.D., Prof. Dr. Wiendu Nuryanti, Prof. Dr. Abdul Mu’ti. Keempat panelis lainnya mendapatkan kesempatan untuk memberikan pandangan menyoal pendidikan di Indonesia.
Praktisi pendidikan Iwan Syahril, Ph.D. memberikan pandangan mengenai pelatihan dan pengembangan guru di Indonesia dalam menghadapi revolusi industri 4.0 dan Indonesia Emas 2045. “Seluruh pemangku kepentingan pendidikan (termasuk peserta didik) menjadi agen perubahan serta memberikan pengaruh dan dukungan sepenuhnya,” ujarnya
“Pendidikan adalah rekayasa sosial yang digunakan oleh suatu negara/bangsa untuk mencapai kepentingan atau tujuan dari negara tersebut,” kata Prof. Abdul Mu’ti saat menyampaikan materi. Untuk mencapai tujuan tersebut, menurutnya harus ada standar yang dicapai oleh pendidikan di Indonesia, dan BNSP telah membuat standar-standar yang harus dicapai pada setiap tingkatan pendidikan.
Pendidikan di Indonesia mengalami banyak tantangan, salah satunya adalah kurangnya kompetensi oleh pendidik maupun pelajar Indonesia, kata Daniel selaku panelis ketiga. Menurut survei, setidaknya terdapat 4 tahun perbedaan kemampuan pelajar siswa berumur 15 tahun di negara maju dibandingkan dengan Indonesia. Untuk itu Daniel mengatakan Indonesia membutuhkan lebih banyak inovator.
Reporter: Tarisa Putri (Teknik Kimia 2019)