Orasi Ilmiah Prof. Agus: Pemodelan Matematika, Simplifikasi Permasalahan di Dunia Nyata

Oleh Erika Winfellina Sibarani - Mahasiswa Matematika, 2021

Editor Anggun Nindita


BANDUNG, itb.ac.id— Ketika matematika diterapkan dalam permasalahan di kehidupan nyata, diperlukan suatu proses translation atau sering disebut pemodelan matematika. Salah satu tahap dalam pemodelan matematika adalah penyederhanaan (simplifikasi). Tahap ini dilakukan untuk menghasilkan suatu model yang mudah diselesaikan secara analitis, semi-analitis, atau komputasi, tetapi tetap membawa esensi dari masalah yang dikaji.

Hal tersebut disampaikan oleh Prof. Dr. Agus Yodi Gunawan, S.Si., M.Si. dalam orasi ilmiahnya yang berjudul: “Pemodelan Matematika: Simplifikasi Dunia Nyata”, pada Sabtu (25/8/2024) di Aula Barat, ITB Kampus Ganesha, Bandung.

Prof. Agus saat ini menjabat sebagai Anggota Senat Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) ITB. Beliau aktif melakukan penelitian di bidang mekanika fluida, mathematical rheology, dan matematika industri serta telah mempublikasikan lebih dari 100 makalah dalam bentuk jurnal/prosiding baik nasional maupun internasional. Selain itu, Prof. Agus juga pernah mendapatkan beberapa penghargaan, salah satunya Penghargaan Dosen Terbaik Bidang Prodi Sarjana FMIPA Tahun 2021.

Mengawali orasinya, Prof. Agus menjelaskan terkait apa itu pemodelan matematika. “Pemodelan matematika adalah proses/aktivitas yang menerjemahkan sebuah fenomena/peristiwa ke dalam bentuk dan bahasa matematika yang dapat dikerjakan dan kemudian dapat memberikan jawaban yang bermanfaat dalam konteks permasalahan aslinya. Model yang dihasilkan tidak boleh terlalu kasar, juga tidak boleh terlalu halus. Keep it short, simple, but meaningful”, jelasnya.

Beliau juga menjelaskan bagaimana siklus pemodelan matematika, antara lain melakukan observasi, mengidentifikasi faktor utama yang terlibat dalam masalah yang dikaji, membuat asumsi yang bersesuaian, dan melakukan simplifikasi (penyederhanaan). Kemudian menduga suatu hubungan sementara di antar faktor-faktor yang terlibat.

Dilanjutkan dengan menerapkan analisis matematis, salah satunya mereduksi model dengan analisis dimensi. Lalu menyelesaikan model dan menafsirkan kesimpulan matematis. Terakhir memverifikasi model yang sudah dibangun dengan perilaku yang dikaji dan memperbaiki model jika diperlukan

Prof. Agus mengatakan bahwa penggunaan konsep dan metode matematika sebagai bantuan untuk memahami permasalahan dunia nyata kini menjadi pendekatan yang sudah mapan. Oleh karena itu, sebagai apresiasi terhadap efektifitas penerapan matematika untuk memecahkan masalah industri, bidang matematika industri diperkenalkan.

“Matematika industri banyak menerapkan konsep-konsep pemodelan matematika. Bidang ini akan menambah wawasan untuk belajar berkomunikasi dan berkolaborasi dengan disiplin ilmu lain untuk mencari solusi dari masalah industri yang dihadapi," ujarnya.

Selama 20 tahun perjalanannya menekuni bidang matematika industri, Prof. Agus telah melakukan berbagai penelitian dengan menggunakan model matematika. Beberapa diantaranya adalah prose pemutusan benang polimer, pemodelan invasi filtrat lumpur, model kinetika sistem fermentasi etanol dengan efek tundaan, dan model matematika pengaruh surfaktan tak larut terhadap pergerakan garis kontak bulir minyak.

Penulis: Erika Winfellina Sibarani (Matematika 2021)