Forum Guru Besar ITB Soroti Potensi Nanokatalis sebagai Teknologi Masa Depan

Oleh Adi Permana

Editor Vera Citra Utami


BANDUNG, itb.ac.id — Sesi Kedua Future Science and Technology Talk “Biotek Molekuler dan Nanokatalis” yang digelar oleh Forum Guru Besar ITB menghadirkan Prof. Dr. Ir. Yogi Wibisono Budhi dari Fakultas Teknik Industri. Pada kesempatan itu Prof. Yogi menjelaskan tentang nanokatalis terutama perannya dalam sintesis hidrogen.

Nanokatalis merupakan nanopartikel yang berperan dalam peningkatan laju reaksi kimia. Dalam beberapa tahun terakhir, penelitian nanokatalis telah memberikan hasil kinerja yang lebih baik pada proses katalisis dibandingkan dengan katalis konvensional.

Nanokatalis hadir sebagai terobosan yang menggabungkan kelebihan katalis homogen sekaligus heterogen melalui modifikasi struktur atom di dalamnya. Kemampuan nanokatalis dalam mengoptimalkan terjadinya reaksi serta produk yang dihasilkan memberi peluang yang lebih baik untuk pengaplikasian di bidang komersial.

“Nanokatalis telah memberikan berbagai keunggulan dibandingkan katalis konvensional, terutama yang berkaitan dengan peningkatan derajat konversi, selektivitas, efisiensi, bahkan konsumsi energi,” ujar Prof. Yogi pada Jumat (28/7/2023)

Salah satu aplikasi nanokatalis yang sedang gencar dilakukan adalah perannya dalam sintesis hidrogen sebagai sumber energi. Prof. Yogi memberikan contoh pengaplikasiannya pada Proyek Mobil Listrik Nasional (Molina) hasil kerja sama pemerintah dengan ITB. Molina dirancang dengan sistem permesinan khusus yang dapat mereformasi biometanol/bioetanol menjadi hidrogen. Hidrogen yang telah terbentuk kemudian akan diumpankan ke fuel cell sehingga mobil dapat bergerak.

Beliau menjelaskan, “kami tidak menyimpan hidrogen dalam bentuk gas yang dicairkan dalam tangki, tapi hidrogen itu disintesis secara in situ. Setelah dihasilkan, hidrogen kemudian dimasukkan ke fuel cell untuk menggerakkan kendaraan.”

Sejalan dengan hal itu, riset dan aplikasi nanokatalis terus mengalami tren kenaikan dari tahun ke tahun. Hingga saat ini nanokatalis telah digunakan di berbagai bidang termasuk kesehatan, lingkungan, konstruksi, hingga industri material dan mesin. Oleh karena itu, Prof. Yogi mengungkapkan bahwa ke depannya nanokatalis berpotensi untuk menjadi kunci dalam pengolahan berbagai sumber daya yang ada di bumi.

Kendati demikian, sintesis nanokatalis masih menyisakan tantangan karena prosesnya yang mahal. Hal ini menyebabkan penggunaan nanokatalis yang masih sangat terbatas pada beberapa proyek penelitian. Namun tidak menutup kemungkinan nanokatalis akan semakin populer di masa depan seiring pesatnya penelitian dan aplikasi praktis yang dilakukan hingga saat ini.

“Untuk bisa mendesain katalis dengan ukuran yang sangat kecil tentu membutuhkan pendekatan dan penelitian yang tidak mudah. Sehingga nantinya penelitian ini masih membuka peluang yang sangat lebar bagaimana kita bisa mengembangkan nanokatalis secara lebih baik dan tentunya bisa diterapkan untuk skala yang lebih besar,” tuturnya.

Reporter: Hanifa Juliana (Perencanaan Wilayah dan Kota, 2020)