FSRD ITB Gelar Program Sertifikasi Internasional untuk Adobe

Oleh Hafshah Najma Ashrawi

Editor Hafshah Najma Ashrawi

BANDUNG, itb.ac.id - Untuk pertama kalinya, sertifikasi program Adobe CS5 digelar di Indonesia dengan Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB sebagai tuan rumahnya. Senin-Rabu (3-5/06/13), FSRD ITB menggelar International Certification Program untuk Adobe CS5. Kali ini, kategori sertifikasi yang digelar adalah Adobe Certified Associate (ACA). Dimana dengan sertifikasi tersebut maka seseorang telah tervalidasi keahliannya dalam penggunaan komunikasi digital Adobe. Acara yang berlangsung tiga hari tersebut dibagi menjadi beberapa sesi yaitu seminar,persiapan ujian, dan ujian langsung.

Adobe Sytems adalah perusahaan software yang menekuni bidang grafis, animasi video, serta pengembangan web. Adobe sendiri juga merupakan perusahaan software terbesar di dunia yang produknya berkembang pesat dan telah banyak dipergunakan oleh individu, industri umum ataupun industri kreatif. Mahasiswa-mahasisiwi FSRD ITB tentunya kerap kali bersentuhan dengan produk Adobe. Bekerjasama dengan Certiport dan Worldware Indonesia sebagai authorized testing center di Indonesia, FSRD ITB menggelar program sertifikasi ini untuk pertama kalinya. Adobe Photoshop CS5 merupakan software yang sering digunakan untuk membuat aplikasi multimedia, khususnya komposit dan manipulasi gambar yang tidak bergerak. Kategori ACA merupakan kategori awal sertifikasi Adobe, setelahnya terdapat Adobe Certified Expert dan Adobe Certified Instructor.

Sesi seminar pada hari pertama diisi oleh tiga pembicara utama. Dibuka oleh Wakil Dekan Bidang Akademik FSRD ITB, Dr. Ahmad Syarief, S.Sn.,MSD dan dilanjutkan oleh Managing Director Certiport , Williams Wong acara program sertifikasi internasional Adobe ini resmi dibuka. Setelahnya terdapat presentasi dari Ismail Syah selaku Direktur Worldware Indonesia, Chandra Tresnadi, M.Ds selaku Dosen Desain FSRD ITB, dan yang adalah Rama Royani penemu talent mapping.

Pada presentasinya, Ismail Syah memaparkan pentingnya validasi kemampuan di bidang informasi teknologi dan komunikasi. Kondisi pasar saat ini sangat kompetitif hingga menjadikan situasi semakin sulit untuk mencari pekerjaan di bidang teknologi dan informasi. Hal ini dipicu pula oleh rencana Pakta Kerjasama Asia Pasifik tahun 2015 nanti, yang beramanat bahwa Indonesia dinilai perlu meningkatkan kualitas sumber daya manusia. "Validasi teknologi informasi dan komunikasi serta kemampuan berbahasa. Itulah yang harus Indonesia perbaiki," ungkap Ismail Syah. Terlebih dalam persaingan skala internasional, persaingan akan semakin ketat sehingga sangatlah penting bagi para desainer muda untuk memiliki sertifikasi Adobe.

Terakhir, acara seminar ditutup dengan presentasi mengenai talent mapping oleh Rama Royani, yang lebih akrab dipanggil 'Abah Rama'.  Presentasi terakhir tersebut berfokus pada bagaimana menemukan diri kita dalam meraih sukses. "Sejauh ini acaranya sangat bermanfaat, tidak hanya untuk sertifikasi program Adobe-nya saja, tetapi juga sesi seminar seperti talent mapping' ini. Saya harap semoga program seperti ini dapat diadakan lagi selanjutnya," ujar Mira Widhayati (Desain Komunikasi dan Visual 2009), salah satu peserta Program Sertifikasi Internasional tersebut.