Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) P1 ITB Laksanakan Kegiatan Full Assessment Menuju Lisensi BNSP
Oleh - - -
Editor M. Naufal Hafizh, S.S.
BANDUNG, itb.ac.id - Lembaga Sertifikasi Profesi Pihak 1 Institut Teknologi Bandung (LSP P1 ITB) melaksanakan kegiatan Full Assessment sebagai bagian dari proses memperoleh lisensi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), Minggu, 2 November 2025, di Annex Lantai 3, Gedung Rektorat ITB.
Kegiatan ini dihadiri Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Prof. Dr. Irwan Meilano, S.T., M.Sc., perwakilan Master Asesor BNSP, Ir. Suhadi, M.Si. dan Wulan Dhari, serta jajaran pengurus dan tim pelaksana LSP P1 ITB.
Prof. Irwan menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan langkah penting bagi ITB dalam memperkuat sistem sertifikasi kompetensi di lingkungan perguruan tinggi. “Melalui LSP P1 ITB, diharapkan pengakuan kompetensi yang dimiliki oleh mahasiswa, dosen, maupun tenaga kependidikan dapat diakui secara nasional dan memenuhi standar industri,” ujarnya.
Beliau menambahkan, ITB telah mengajukan 32 skema sertifikasi yang mencakup 11 fakultas dan sekolah. Skema-skema tersebut disusun untuk mendukung pembelajaran berbasis kompetensi dan memperkuat daya saing lulusan ITB di tingkat nasional maupun internasional.
Sementara itu, Master Asesor BNSP, Ir. Suhadi, M.Si., memberikan apresiasi atas langkah strategis ITB dalam mengembangkan skema sertifikasi yang sesuai dengan karakter perguruan tinggi.
“ITB sudah selangkah lebih maju karena mengajukan skema-skema sertifikasi yang berada pada level 7 dan 8 dalam Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI), yang relevan dengan jenjang pendidikan tinggi. ITB tidak mengajukan skema untuk level SMK, dan ini menunjukkan positioning yang sangat tepat,” ujarnya.
Menanggapi hal tersebut, Dr. Dina Dellyana, S.Farm., MBA, Ketua LSP P1 ITB, menjelaskan bahwa proses pengajuan lisensi LSP P1 ITB memang memerlukan waktu yang cukup panjang.
“ITB memang sedikit terlambat dalam proses pengajuan LSP P1 dibandingkan beberapa perguruan tinggi lainnya. Namun, keterlambatan ini dapat terkejar karena ITB langsung mengajukan 32 skema sertifikasi sekaligus, jumlah yang lebih banyak dibandingkan pengajuan pertama dari perguruan tinggi lain. Hal ini menunjukkan komitmen ITB untuk bergerak cepat dan komprehensif dalam membangun sistem sertifikasi kompetensi,” ujarnya.
Full assessment ini mencakup peninjauan dokumen, verifikasi sarana dan prasarana uji kompetensi, serta wawancara dengan pengurus dan asesor LSP. Hasil asesmen akan menjadi dasar bagi BNSP dalam menilai kesiapan LSP P1 ITB untuk melanjutkan ke tahap full witness.
Melalui kegiatan ini, diharapkan LSP P1 ITB dapat memperoleh hasil asesmen yang baik dan proses menuju tahap akhir yaitu Full Witness berjalan lancar. Keberhasilan ini akan menjadi tonggak penting bagi ITB dalam memperkuat sistem sertifikasi kompetensi nasional di lingkungan akademik, serta berkontribusi dalam menyiapkan sumber daya manusia yang unggul, berdaya saing, dan diakui secara profesional.








