Kirana menjadi juara setelah mengikuti berbagai rangkaian seleksi selama tiga bulan, sejak Maret hingga Mei 2024, diawali dengan pendaftaran dan pembuatan esai Kedigdayaan Bahasa. Seleksi dimulai dari tahap 1 (100 besar) yaitu Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI), tes kemampuan bahasa Inggris, menulis esai dalam tiga bahasa (Indonesia, Sunda, dan bahasa asing), serta wawancara krida (gagasan yang dibawakan). Seleksi dilanjut ke tahap 2 (40 besar) yang meliputi pembekalan daring dan luring, unjuk bakat, psikotes, uji wicara publik, dan wawancara kepribadian. Puncaknya, pada final yang terdiri atas presentasi krida/gagasan, tanya jawab dalam tiga bahasa, dan wicara pamungkas.

Bagi Kirana, bahasa merupakan media yang membangkitkan rasa kepemilikan terhadap budaya dan daerahnya. Dengan mengikuti Pemilihan Duta Bahasa Jawa Barat, Kirana ingin ikut berkontribusi dalam memperdalam pemahamannya sebagai bentuk apresiasi terhadap keragaman bahasa, khususnya di Jawa Barat. Dirinya yakin bahwa Duta Bahasa merupakan wadah yang tepat untuk ikut terlibat secara aktif dalam menularkan semangat dan minatnya terhadap bahasa, serta untuk memberdayakan masyarakat dalam melestarikan kekayaan budaya Sunda.

Dengan semangat dan motivasinya, Kirana menggagas sebuah aplikasi yang berfungsi sebagai basis data untuk bahasa-bahasa di Jawa Barat. Aplikasi ini adalah Purakarsa. Purakarsa memiliki fitur penyuntingan yang dapat diakses oleh seluruh penggunanya dan dilengkapi dengan permainan berbasis kecerdasan buatan (AI). Purakarsa dibuat untuk menanggulangi ancaman kepunahan bahasa-bahasa daerah. Aplikasi ini juga diharapkan dapat memperluas aksesibilitas dan digitalisasi dalam basis data bahasa daerah yang bermuara pada pelestarian bahasa daerah.

Sebagai Duta Bahasa Jawa Barat, Kirana berharap semoga semakin banyak generasi muda yang peduli terhadap bahasa daerah dan bahasa Indonesia sehingga bahasa-bahasa tersebut dapat tetap lestari.

Reporter: Chysara Rabani (Teknik Pertambangan, 2022)