Acara ini merupakan acara puncak dari serangkaian tahapan seleksi ajang pemilihan Duta Budaya Tionghoa Jawa Barat 2023. Kepada reporter Humas ITB, Acel sapaan akrabnya, menuturkan, alasan mengikuti pemilihan Koko Cici Jawa Barat ini berangkat dari keinginannya untuk berkembang. Ia ingin mencoba keluar dari zona nyaman, mempelajari hal baru, dan mencari pengalaman berorganisasi di luar kampus.

Acel menceritakan perjuangannya selama tahap seleksi hingga berhasil memenangkan juara pertama. Meskipun sebelumnya tidak pernah mengikuti kompetisi, bahkan sempat kebingungan saat menyusun CV, Acel tetap melangkah maju. Seluruh rangkaian seleksi ia jalani, mulai dari seleksi berkas, audisi daring dan luring, wawancara, unjuk bakat, hingga masa karantina.

Melalui rangkaian seleksi tersebut, Acel mengaku mendapat banyak hal baru dan membuatnya lebih percaya diri. Ia juga menegaskan kembali motivasinya melalui kemauan untuk belajar dan menerima segala kritik sebagai evaluasi diri.

Di tengah kesibukannya menjalani studi perkuliahan, Acel pun berupaya membagi waktu dengan menyusun jadwal dan skala prioritas. Ia juga memberikan tips, “Kalau belum ada agenda KoCi, kerjain tugas-tugas kuliah yang bisa diselesaikan dari deadline yang paling deket, sehingga saat ada agenda KoCi sudah aman,” kata Acel.

Koko Cici (Koci) merupakan ajang pemilihan Duta Budaya Tionghoa Jawa Barat, yang menjadi bagian dari keluarga besar Koko Cici Indonesia, sebagai organisasi sayap dari paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Jawa Barat. Lewat prestasi ini, Acel telah membawa nama baik almamater di kancah nasional.

Reporter: Hafsah Restu Nurul Annafi (Perencanaan Wilayah dan Kota 2019)

Foto: Tim Penyelenggara Pemilihan Koci Jawa Barat 2023 dan Arsip Pribadi Marcellina Kristin