Gamais On Your Screen
Oleh
Editor
Bagi Anda para Muslim ITB, tentu Anda sudah akrab dengan dakwah yang disampaikan melalui media elektronik. Belakangan ini Anda dapat melihat wajah-wajah kiai kondang bertebaran di televisi dalam acara-acara dakwah, sepanjang hari di berbagai stasiun televisi. Begitu pula dengan penggunaan media telepon seluler, layanan SMS-SMS berisi doa ataupun kutipan-kutipan ayat Al-Quran akan merogoh kantong Anda beberapa puluh ribu rupiah per bulannya apa bila Anda berlangganan layanan tersebut. Dengan tuntutan waktu, dakwah Islam memang harus berevolusi agar tetap dapat menjangkau umat-Nya. Di ITB sendiri, Keluarga Mahasiswa Islam (Gamais) ITB membuat revolusi dakwah kampus dengan menggunakan teknologi SMS yang disebut Gamais On Your Screen (GOYS).
Ide yang datang dari kepala 3 petinggi Gamais, yakni Tri Aji, Rendy Saputra, dan Rohmad ini pada dasarnya datang dari pemikiran bagaimana cara melakukan dakwah yang dapat menjangkau seluruh mahasiswa Muslim di ITB yang berjumlah belasan ribu. Hingga saat ini sendiri, jumlah pelanggan GOYS telah mencapai 2900 pelanggan. Hebatnya lagi, layanan ini benar-benar gratis alias tidak berbayar. “Dengan GOYS, Gamais menyampaikan informasi seputar kegiatan akademik di kampus, kegiatan Gamais sendiri, dan tentunya syiar Islam,” cerita Tri Aji. Aji, panggilan Tri Aji, sendiri menargetkan pada awal tahun akademik 2007/2008 mendatang akan ada 6000 pelanggan GOYS.
Tentunya sebagian bertanya-tanya, karena nomor layanan GOYS adalah nomor dari provider Indosat, apakah Gamais menggelar kerjasama dengan Indosat? Jawabnya tidak. Gamais menggunakan piranti lunak buatan salah satu anggotanya yang masih duduk di TPB untuk memanfaatkan kebocoran yang ada pada sistem Indosat. Apalah ini disebut kecurangan? Aji menjawab bahwa pada dasarnya Indosat menyediakan layanan SMS gratis berbasis web bagi para pelanggannya sebagai bentuk layanan tambahan dan untuk membentuk komunitas, “Lagipula apalah artinya 2900 SMS per hari jika dibandingkan dengan jumlah SMS yang dikirim oleh pemilik telepon seluler di Indonesia setiap harinya?”