Ganesha Membatik: Kenali Prosesnya, Cintai Karyanya
Oleh Mega Liani Putri
Editor Mega Liani Putri
"Lewat Ganesha Membatik, kami ingin mengenalkan masyarakat umum bagaimana proses membatik dan berbagi kesenangan dengan membatik," jelas Aflin Tris Hibatullah (Teknik Fisika 2012) selaku Ketua Panitia Tanggap Warsa 43, "Semoga para peserta merasakan sensasi membatik itu sendiri. Ternyata membatik itu susah lo. Dengan mengerti bagaimana cara membatik, kita pun lebih mencintai batik dan turut melestarikannya," lanjut Aflin.
Para peserta dibantu oleh tim panitia dari PSTK ITB, mereka melakukan seluruh proses membatik mulai dari membuat sketsa, nyanting (melapisi pola dengan lilin menggunakan canting), nyolet (memberi warna dengan menyapukan zat pewarna pada bagian yang diinginkan), pengeringan I, pelapisan pengikat warna (melapisi dengan waterglass agar tidak luntur), pengeringan II, nglorod (menghilangkan lapisan lilin dengan masukkan kaos ke dalam bak berisi air mendidih dengan campuran soda api), hingga penjemuran. Tahapan-tahapan membatik tersebut dilakukan di lapangan parkir Laboratorium Teknik V. Kemudian, kaos dan kain hasil membatik dijemur sekaligus dipamerkan di lapangan basket ITB.
Selama menunggu proses pengeringan dan penjemuran, para peserta dapat menikmati makanan yang dijajakan di stand makanan. PSTK ITB juga menyiapkan panggung keroncong dan cuplikan penampilan drama tari 'Kunthi' yang akan dipentaskan di Teater Tertutup Dago Tea House pada tanggal 13 April 2014 mendatang. Malamnya, panitia menggelar pementasan wayang kulit dengan judul 'Kumbakarna Labuh Negara'. Ki Jiyo Hardjo Suwito yang juga merupakan Alumni ITB, bertindak sebagai dalang serta didampingi oleh tim dari Menteri Budaya Telkom.