Program ini dilakukan di RW 14, Kampung Langbong, Desa Pangalengan, Kabupaten Bandung, Oktober 2020, melalui skema Program Pemberdayaan Masyarakat Unggulan Perguruan Tinggi (PPMUPT) dari Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi. Sasaran utama dari program ini adalah 1.067 jiwa penduduk RW 14 Kampung Langbong yang mayoritas bermatapencaharian sebagai petani, peternak, dan buruh harian lepas.

“Program ini merupakan program lanjutan dari program pengabdian masyarakat yang telah dilakukan sebelumnya yang didanai oleh ITB. Sebelumnya, telah dilakukan program serupa sejak 2015 di Kampung Cigoong, Desa Tarumajaya, Kecamatan Kertasari; Kampung Cinyurian dan Kampung Langbong, Desa Pangalengan; Dusun 3 Malabar dan Dusun 1 Cibolang Desa Banjarsari di Kecamatan Pangalengan,” ujar Arif kepada reporter Humas ITB.

Selain Arif, tim pengabdian masyarakat ini juga beranggotakan Dr. Dasapta Erwin Irawan, S.T., M.T., (Dosen Teknik Geologi, KK Geologi Terapan) dan Joko Nugroho, S.T., M.T., Ph.D., (Dosen dan Ketua Program Studi Sarjana Teknik Sipil, KK Teknik Sumber Daya Air), bersama dengan empat mahasiswa ITB.

Ia mengatakan, kegiatan ini didasari oleh hasil penelitiannya di Pangalengan mengenai Alterasi Hidrotermal dan Hidrogeokimia di Lapangan Geotermal Wayang Windu. Sepanjang penelitian, Arif sering berinteraksi dengan penduduk desa dan menemukan masalah air bersih di Desa Pengalengan.

“Di Pengalengan, secara kuantitas, air bersih sangat melimpah, namun permasalahannya adalah pendistribusian air yang tidak merata. Penduduk desa yang tinggal berdekatan dengan mata air, akan dengan mudah mengakses air bersih, namun banyak air bersih yang dibuang-buang, karena penduduk desa belum menggunakan sistem meteran. Akibatnya, banyak warga yang tinggal lebih jauh dari mata air kesulitan dalam mengakses air bersih,” ungkapnya.

Pada pelaksanaannya, kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini merupakan kerja sama ITB yang bermitra dengan Pemerintah Desa Pangalengan, BUMDes Bersatu Pangalengan, dan Pengurus RW 14 (Kampung Langbong). Terdapat beberapa kegiatan utama yang dilakukan, yaitu:
1. Pembangunan bak distribusi air dengan volume 12,825 kubik
2. Pemasangan jalur pipa distribusi air sepanjang lebih dari 1.647 meter
3. Pemasangan 251 set water meter di rumah warga, sekolah dan tempat ibadah
4. Pelatihan dan pendampingan untuk BUMDes Bersatu Pangalengan

Selain dari pembangunan fisik infrastruktur PAMDes, dilakukan pula edukasi geologi lingkungan tentang air tanah dan mitigasi bencana geologi kepada masyarakat serta penanaman pohon di sekitar mata air. Pada tahun 2017, metode edukasi berupa dongeng kepada lebih dari 100 siswa sekolah dasar. Sejak tahun 2018 hingga 2020, dilakukan pula sosialisasi kepada orang dewasa, kepala desa, ketua RT, ketua RW, dan tokoh masyarakat.

Rencananya sistem PAMDes yang telah dibuat akan diserahkan kepada BUMDes Bersatu sebagai unit usaha baru yang akan dikelola BUMDes, sehingga bisa memajukan BUMDes dan pada akhirnya dapat meningkatkan perekonomian Desa Pangalengan itu tersendiri. Maka dari itu, terdapat beberapa program untuk memberdayakan BUMDes, salah satunya ialah membiayai bendahara BUMDes untuk mengikuti Training Online Akuntansi BUMDes.

Dalam pelaksanannya, Tim Pengabdian Masyarakat di Desa Pangalengan ini jarang menemui kendala karena program dilaksanakan secara partisipatif dan bottom up. Sejak awal program masyarakat Kampung Langbong diikutsertakan, mulai dari penentuan lokasi mata air, sistem PAMDes, desain bak air, dan jalur pipanisasi. Hal ini dilakukan agar penduduk desa dapat memiliki rasa kepemilikan terhadap PAMDes itu sendiri sehingga nanti akan menjaga dan mengembangkan sistem PAMDes ini.

Kegiatan pengabdian masyarakat Teknik Geologi ITB ini dapat dilihat pada tautan ini

Reporter: You One Vantomi (Perencanaan Wilayah Kota, 2017)

Foto-foto: Dok. Arif Susanto