Gondjang-Gandjing Cisitu 2014: Kobarkan Semangat Budaya Nusantara

Oleh Bangkit Dana Setiawan

Editor Bangkit Dana Setiawan

BANDUNG, itb.ac.id - Pada Minggu (26/10/14) Kementrian Seni dan Budaya Kabinet Keluarga Mahasiswa (Kemensenbud KM) ITB menggelar acara kesenian yang bertajuk "Gondjang-Gandjing Cisitu". Acara ini dilangsungkan di kawasan Asrama Bumi Ganesha, RW 10, Cisitu. Berbagai penampilan kebudayaan Indonesia disugguhkan dalam acara ini yang memang mengangkat tema "Nusantara Membara". Tidak hanya mahasiswa yang menjadi penikmat pentas kebudayaan Gondjang-Gandjing Cisitu ini, melainkan para warga Cisitu juga turut antusisas dengan acara ini.

Gondjang-Gandjing Cisitu adalah program kerja tahunan yang dibawa oleh Kemensenbud KM-ITB. "Setiap tahun kami membawa semangat yang berbeda-beda. Pada tahun ini semangat yang dibawa adalah untuk mengenalkan kembali identitas bangsa Indonesia melalui pementassan seni dan kebudayaan tradisional," tutur Lutfan Qasmal (Teknik Mesin 2011) selaku Menteri Kemensenbud KM-ITB. Terdapat satu hal berbeda pada Gondjang-Gandjing Cisitu tahun ini, yakni Kemensenbud bekerja sama dengan Kementrian Manajemen Lingkungan untuk turut memamerkan hasil panen dari program Cisitu Berkebun di daerah Cisitu RW 12.

Acara dibuka dengan sambutan dan penampilan-penampilan dari warga setempat. "Hal ini juga merupakan salah satu tujuan dari Gondjang-Gandjing Cisitu ini, yakni membentuk interaksi antara warga setempat dengan mahasiswa," jelas Lutfan. Suguhan yang ditampilkan oleh para warga Cisitu adalah kebudayaan-kebudayaan sunda, yakni pencak silat, kuda lumping, jaipong, dan lain-lain. Setelah itu dilanjutkan dengan acara utama yang ditampilkan oleh kolaborasi unit-unit kebudayaan yang terdapat di ITB.

"Masing-masing penampilan unit tersebut memiliki ceritanya masing-masing, namun tetap didalam satu alur, yakni menggambarkan kondisi masyarakat Indonesia yang sudah mulai mengabaikan kebudayaan tradisional," ungkap Lutfan. Luthfan menambahkan bahwa  adanya kolaborasi antar unit di ITB ini diharapkan dapat mempererat hubungan antarlembaga di ITB. Salah satu unit yang tampil dalam acara Gondjang-Gandjing Cisitu adalah Lingkung Seni Sunda (LSS). LSS bekerja sama dengan ITB Student Orchestra (ISO) untuk menyuguhkan kolaborasi musik yang menarik, yakni alunan melodi tradisional jawa barat disandingkan dengan budaya musik modern.

"Tujuan awal dari Gondjang-Gandjing Cisitu ini adalah untuk membentuk kerjasama antar lembaga di ITB, semoga kedepannya semakin banyak lagi lembaga di ITB yang dapat berkolaborasi di Gondjang-Gandjing Cisitu ini," ungkap Lutfan. Selain itu berbicara mengenai pesan yang ingin diangkat di acara ini adalah untuk menyadarkan kembali mahasiswa maupun masyarakat agar dapat mengenal kembali budaya asli daerahnya. "Semoga semua yang hadir di Gondjang-Gandjing Cisitu ini dapat menangkap pesan yang terdapat dalam setiap pertunjukkan," tutup Lutfan.