Gunung Karangetang Siaga Level III, Ini Penjelasan Ahli Vulkanologi ITB
Oleh Adi Permana
Editor Adi Permana
BANDUNG, itb.ac.id–Gunung Karangetang yang berada di Siau, Sulawesi Utara tengah menyita perhatian. Pasalnya, gunung api tersebut sedang mengalami erupsi dengan status Siaga level III. Ahli Vulkanologi ITB, Dr. Mirzam Abdurrachman, S.T., M.T., menjelaskan terkait erupsi Gunung Karangetang tersebut.
Dr. Mirzam menjelaskan, letusan gunung berapi berkaitan dengan produksi dapur magma secara geologi karena lempeng yang satu menyusup ke lempeng yang lain. Lempeng tersebut kemudian meleleh menghasilkan magma yang baru.
Pada dasarnya, Indonesia memiliki busur-busur gunung api seperti busur Sunda, busur Banda, busur Celebes-Sangihe, dan busur Halmahera. Di tiap busur tersebut pula, lempeng yang berinteraksi saling berbeda. “Lempeng yang berbeda ini ibarat ‘Event Organizer (EO)’, jika ‘EO’ berbeda dan meletus bersamaan, itu hanya kebetulan,” ujar Dosen di Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian tersebut.
Selain itu, Karangetang merupakan salah satu gunung yang letaknya berada di tengah laut. Jika meletus tentu saja bisa berpotensi menjadi suatu bencana seperti longsoran ke dalam laut yang dapat menimbulkan tsunami. Namun, beliau berpendapat bahwa bencana tersebut kecil kemungkinan terjadi.
“Jika dilihat dari citra, gunung api ini cukup simetris. Artinya kemungkinan longsor ke satu arah lebih kecil dibanding tidak simetris yang tendesinya ke arah tertentu,” ungkap Dr. Mirzam. Jika dibandingkan dengan Gunung Krakatau yang tendensinya ke arah barat daya, Gunung Karangetang dapat terdistribusi ke segala arah.
Beliau juga memperhatikan bagian puncak gunung yang tertutup oleh timbunan abu vulkanik. Hal ini juga merupakan penanda bahaya sekunder yang harus diwaspadai seperti banjir lahar dingin. Banjir lahar dingin dapat terjadi karena campuran antara air dan bahan material yang belum terkonsolidasi.
Menurut Dr. Mirzam, Gunung Karangetang ini mungkin sedang berada dalam periode untuk erupsi. Beliau mengungkapkan bahwa erupsi gunung berapi dapat diperkirakan dari periode erupsinya. “Gunung api ini akan meletus pada waktu yang relatif sama dengan volume yang sama juga besarnya,” ucapnya.
Saat ini status Gunung Karangetang masih Siaga level III sehingga masih dalam pemantauan. Artinya, saat ini memang sedang terjadi aktivitas pergerakan magma di dalamnya.
Reporter: Kevin Agriva Ginting, GD ‘20