Hadirkan Profesor Entrepreneurship Kanada, SBM ITB Ajak Mahasiswa Berpikir Layaknya Pengusaha

Oleh Bayu Rian Ardiyansyah

Editor Bayu Rian Ardiyansyah

BANDUNG, itb.ac.id - Sehubungan dengan rangkaian kuliah perdana di semester panjang, Program Studi Kewirausahaan Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM) ITB kembali menggelar acara Special Fridaypreneurship dengan mengangkat tema "Thinking like an Entrepreneur". Acara Fridaypreneurship merupakan program rutin bulanan yang dihadirkan SBM ITB sejak November  tahun lalu untuk menumbuhkan semangat kewirausahaan di ITB. Tidak seperti edisi-edisi sebelumnya yang biasa diselenggarakan pada hari Jumat, edisi kali ini diselenggarakan pada hari Selasa (21/08/14) karena SBM ITB kedatangan tamu spesial Dr. Dave Valliere, profesor Kewirausahaan Universitas Ryerson Toronto, Kanada. Sekitar 80 mahasiswa dari berbagai jurusan turut ikut serta dalam acara yang diselenggarakan di ruang auditorium gedung SBM ITB tersebut.
Dalam kesempatan ini, Dave  mengajak mahasiswa untuk mulai berpikir layaknya seorang pengusaha. Menurutnya, pemasalahan sama yang dihadapi mahasiswa Kanada dan Indonesia adalah hanya berani bermimpi yang kecil-kecil saja. Saat akan memulai sebuah bisnis, mereka cenderung memilih sesuatu yang kecil yang dianggap beresiko rendah. Dave memberikan contoh tentang bisnis restoran. Sebenarnya membuka satu restoran di awal lebih beresiko dibandingkan membuka banyak restoran sekaligus. Bila satu restoran ternyata tidak laku dan bangkrut, berarti kita masih punya kesempatan di restoran-restoran yang lain. "Sesuatu yang terlalu kecil justru lebih beresiko. Lebih mudah mendapat uang yang banyak daripada uang yang sedikit," tutur Dave.

Dave menjelaskan bahwa ada dua kecenderungan tipe pebisnis yang bisa dipilih mahasiswa untuk mulai berbisnis, yaitu tipe beruang dan tipe nyamuk.  Seperti karakter beruang, tipe pertama adalah orang yang menjalankan bisnis dengan perlahan-lahan tapi dengan dukungan sumber daya yang kuat dan ulet menekuni bisnisnya. Lalu, tipe nyamuk adalah orang yang terbiasa bergerak cepat dengan banyak terobosan dalam bisnisnya namun biasanya tanpa pertahanan dalam melindungi kelangsungan bisnisnya. Apapun tipe yang dipilih, siapapun harus konsisten menjalani bisnisnya hingga selesai. "Jika kamu memang ingin melakukannya, maka lakukanlah sampai selesai. Tidak boleh melangkah setengah-setengah," tambah Dave.

Sebagai kesimpulan, Dave menuturkan tiga hal yang harus dilakukan oleh orang-orang yang ingin menjadi pengusaha. "Pertama, mungkin orang lain akan menyebutmu gila, tapi pada akhirnya kamu akan tahu bahwa itu salah dan kamu harus membuktikannya. Kedua, kamu harus berpikir lebih baik daripada yang lain dengan banyak membuka mata dan pikiran. Ketiga, ciptakan nilai pada bisnis yang kamu jalankan, maka kamu akan mendapatkan penghargaan yang pantas atas usahamu. Yang terpenting, jadilah pengusaha dan pasar akan mengajarkan segalanya untuk membuatmu sukses, " tutup Dave.