Harkitnas 2016: Sains, Teknologi, dan Seni sebagai Bekal Hadapi Persaingan Global

Oleh Cintya Nursyifa

Editor Cintya Nursyifa

BANDUNG, itb.ac.id - Peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) 2016 bagi ITB bukan hanya seremonial lokal tanpa latar. Sebagai lembaga pencetak agen perubahan, ITB tentu berperan dalam mendukung pergerakan nasional. Upacara peringatan Harkitnas adalah wujud kepeduliaan ITB terhadap pergerakan para founding fathers. Peringatan yang dilaksanakan pada hari Jumat (20/05/16) tersebut diselenggarakan tepat di depan Kantor Rektorat ITB. Peringatan tahunan ini diisi dengan sambutan Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo) Rudiantara yang disampaikan oleh rektor ITB Prof. Dr. Ir. Kadarsah Suryadi, DEA.

Dalam sambutannya , Rudiantara secara jelas mengungkapkan bahwa berdirinya Boedi Oetomo sebagai diperingati sebagai Harkitnas ini menginspirasi lahirnya nasionalisme kebangsaan dan bercita-cita mulia melawan penjajahan. Tahun ke-108 ibi menjadi bukti telah sekian lama bangsa ini berdiri sebagai bangsa yang bergerak demi kedaulatan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Sebagai bentuk kontribusi nyata ITB dapat dilihat dari pembangunan yang dinamis pasca kemerdekaan. Perubahan yang diberikan ITB sebagai lembaga pendidikan menjadikab ITB sebagai generasi baru Boedi Oetomo versi futuristik.

Di era global ini motivasi dan spirit kebangkitan lahir bukan karena penjajahan semata. Kemerdekaan mengisyaratkan kebebasan pula terutama dalam pembangunan berbasis sains, teknologi, dan seni sebagai rumpun ilmu utama ITB. Potensi besar sumber daya alam dan sumber daya manusia dapat dioptimasi dengan edukasi dan teknologi. Dengan demikian ITB diharapkan mampu memberikan andil yang besar secaara konsisten dalam pembangunan Indonesia. Sebagai implikasinya Indonesia akan terpandang sebagai bangsa yan bangkit dan maju.

Mengangkat tema "Mengukir Makna Kebangkitan Nasional dengan Mewujudkan Indonesia yang Bekerja Nyata, Mandiri, dan Berkarakter," peringatan kali ini diharapkan menjadi pedoman bagi bangsa Indonesia untuk fokus terhadap kerja nyata secara mandiri dan berkarakter untuk menjawab segala tantangan. Rudiantara menutup sambutannya dengan ajakan agar semua pihak yang turut mengemudikan bahtera pemerintahan dapat merealisasikan efisiensi, memangkas proses pelayanan yang berbelit-belit dan berkepanjangan demi membangun proses transparan dan layanan tepat sesuai dengan waktu yang dijanjikan.