Harkitnas 2016: Sains, Teknologi, dan Seni sebagai Bekal Hadapi Persaingan Global
Oleh Cintya Nursyifa
Editor Cintya Nursyifa
Dalam sambutannya , Rudiantara secara jelas mengungkapkan bahwa berdirinya Boedi Oetomo sebagai diperingati sebagai Harkitnas ini menginspirasi lahirnya nasionalisme kebangsaan dan bercita-cita mulia melawan penjajahan. Tahun ke-108 ibi menjadi bukti telah sekian lama bangsa ini berdiri sebagai bangsa yang bergerak demi kedaulatan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Sebagai bentuk kontribusi nyata ITB dapat dilihat dari pembangunan yang dinamis pasca kemerdekaan. Perubahan yang diberikan ITB sebagai lembaga pendidikan menjadikab ITB sebagai generasi baru Boedi Oetomo versi futuristik.
Di era global ini motivasi dan spirit kebangkitan lahir bukan karena penjajahan semata. Kemerdekaan mengisyaratkan kebebasan pula terutama dalam pembangunan berbasis sains, teknologi, dan seni sebagai rumpun ilmu utama ITB. Potensi besar sumber daya alam dan sumber daya manusia dapat dioptimasi dengan edukasi dan teknologi. Dengan demikian ITB diharapkan mampu memberikan andil yang besar secaara konsisten dalam pembangunan Indonesia. Sebagai implikasinya Indonesia akan terpandang sebagai bangsa yan bangkit dan maju.
Mengangkat tema "Mengukir Makna Kebangkitan Nasional dengan Mewujudkan Indonesia yang Bekerja Nyata, Mandiri, dan Berkarakter," peringatan kali ini diharapkan menjadi pedoman bagi bangsa Indonesia untuk fokus terhadap kerja nyata secara mandiri dan berkarakter untuk menjawab segala tantangan. Rudiantara menutup sambutannya dengan ajakan agar semua pihak yang turut mengemudikan bahtera pemerintahan dapat merealisasikan efisiensi, memangkas proses pelayanan yang berbelit-belit dan berkepanjangan demi membangun proses transparan dan layanan tepat sesuai dengan waktu yang dijanjikan.