HMTG “GEA” ITB Gelar Ekspedisi Asa Tanah Sejuta Kata di Belitung
Oleh Nasywa Hafizh Pandyanayaka - Mahasiswa Teknik Geologi, 2022
Editor M. Naufal Hafizh
BANDUNG, itb.ac.id - Himpunan Mahasiswa Teknik Geologi “GEA” ITB (HMTG “GEA” ITB) menggelar ekspedisi “Asa Tanah Sejuta Kata” di Pulau Belitung dan Pulau Seliu, Belitung, Kepulauan Bangka Belitung, 4-15 Agustus 2024.
Ekspedisi yang diikuti perwakilan anggota HMTG “GEA” ITB ini memiliki dua kegiatan utama, yakni penilitian geologi atau geoexploration dan pengabdian masyarakat. Kegiatan tahunan ini merupakan wadah pengembangan diri bagi mahasiswa dalam menambah ilmu geologi sekaligus memanfaatkan pengetahuan tersebut untuk kepentingan banyak orang.
Ketua Ekspedisi GEA 2024, Johanes Baptista Aditya, mengatakan, “Kegiatan ini adalah kesempatan terbaik untuk menggali ketertarikan untuk mengenali potensi dari salah satu pulau penghasil timah terbesar di Indonesia, dengan penerapan yang kita lakukan berdampak pula bagi banyak orang.”
Ekspedisi GEA tiap tahunnya memiliki tujuan dan destinasi yang beragam. “Kami mendapatkan akses dan dukungan khusus dari geologist dan Geopark Belitung dalam kegiatan eksplorasi. Kegiatan kami sangat ditunjang oleh pemerintah setempat dan didukung oleh warga Belitung. Oleh karena itu, di tahun ini kami membawakan lebih banyak kegiatan pengabdian masyarakat sebagai bentuk apresiasi dan pertanggungjawaban kami atas kegiatan yang kami lakukan di Pulau Belitung dan Seliu,” ujarnya.
Dengan persiapan yang matang, berupa kajian dalam aspek geologi serta pemenuhan kebutuhan materi hingga teknis, pelaksanaan ekspedisi kali ini berjalan sesuai dengan rencana. Namun, mereka menilai perawatan geosite perlu menjadi perhatian.
Harapannya, dari kunjungan serta bantuan tim ekspedisi dapat menjadi motivasi bagi warga Belitung agar terus tumbuh dan berkembang.
”Terlepas dari pahit manisnya Pulau Belitung, saya dan tim ekspedisi sangat bersyukur bisa menginjakkan kaki di tanah Belitung, Negeri Laskar Pelangi. Besar harapan kami pulau ini bisa kembali bersinar lagi seperti dulu. Potensi, sumber daya alam, serta manusianya yang kami yakin bisa bergerak untuk mengubah Belitung menjadi lebih hidup, terbuka, dan lebih baik dari sebelumnya. Sampai bertemu lagi Belitung di masa yang akan datang,” katanya.
Reporter: Nasywa Hafizh Pandyanayaka (Teknik Geologi, 2022)
Dokumentasi: Tim Ekspedisi GEA 2024