I-MHERE: Untuk ITB dan Indonesia yang Lebih Baik

Oleh Krisna Murti

Editor Krisna Murti

Saat ini ITB sedang mengusulkan proposal Indonesia Managing Higher Education for Relevance and Efficiency (I-MHERE) ke Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti). Proposal ITB ini berfokus pada program pengembangan manajemen terpadu berjudul “Integrated Management in Supporting ITB to Achieve Its Vision and Mission”. Kegiatan I-MHERE dikelola oleh Dikti dan didanai penuh oleh Bank Dunia. Tujuan dari kegiatan ini tentulah agar ITB dapat mencapai visi dan misi ITB serta rencana strategisnya untuk menjadi universitas riset. ITB menyadari bahwa kondisi manajemen yang sekarang sangat jauh dari kondisi ideal untuk mendukung target universitas riset. Maka diajukanlah empat program utama pengembangan manajemen terpadu dalam proposal I-MHERE, yakni: 1. Peningkatan Manajemen Akademik dalam mendukung ITB menuju Universitas Riset; 2. Peningkatan dan Pengembangan Manajemen Terpadu untuk Menciptakan Manajemen Efisien dan Efektif; 3. Peningkatan Manajemen Monitoring and Evaluation untuk terciptanya Manajemen Efisien dan Efektif; serta 4. Peningkatan Manajemen Penghasil Revenue. Program-program tersebut secara detail telah direncanakan dan dirancang dengan sangat baik oleh para eksekutif. Anggaran total yang diusulkan US$ 744,605 dan program-program akan dieksekusi dalam perioda 12 sampai 18 bulan. Untuk mengukur, memonitor dan mengevaluasi program-program, ditentukanlah indikator utama dan pendukung yang telah dipilih dan direncanakan untuk seluruh program. Indikator-indikator meliputi input, output, dan outcome. Tiga indikator utama untuk mengukur tahap perkembangan yang sesuai dengan target terciptanya sistem manajemen terpadu adalah manajemen berbasis regulasi yang bercirikan setiap aspek manajemen tunduk kepada aturan dan peraturan serta ART ITB; manajemen efektif dan efisien; tahap manajemen berbasis kualitas. Ditemui hari Kamis (28/4) kemarin, Dr. Megawati Santoso, salah seorang anggota tim penyusun proposal I-MHERE yang juga adalah staf pengajar Program Studi Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) ITB mengatakan bahwa ITB sampai saat ini masih mencari bentuk manajemen yang paling sesuai dengan jati dirinya. ITB memang mengadopsi manajemen berbagai institusi luar, namun proses adopsi itu tidak lantas berarti ITB menjiplak kesemuanya. ITB hanya mengadopsi bentuk manajemen yang memang sesuai dengan kulturnya. Pujian pun beliau lemparkan kepada tim penyusun proposal I-MHERE selain dirinya karena telah menyumbangkan pemikiran-pemikiran terbaik ke dalam proposal ini. Viisitasi dari Dikti berkenaan dengan pengajuan proposal I-MHERE ini yang semula dijadwalkan pada tanggal 1-2 Mei ditunda sebab ada beberapa bagian di dalam proposal yang harus direvisi kembali. Pada saat pembuatan proposal, komunikasi pimpinan eksekutif ITB dan Majelis Wali Amanat (MWA) berjalan sangat baik dan lebih jauh, MWA menyetujui dan memberikan dana pendamping sebesar 10 persen dari total anggaran yang diajukan. Setelah kegiatan selesai, ITB berharap, seperti ditargetkan oleh kegiatan I-MHERE, akan tercipta peningkatan kapasitas sistem manjemen terpadu untuk percepatan menjadi institusi otonom dan akuntabel, serta mendukung terciptanya visi dan misi ITB. (astriddita)