Iman dan Ilmu Tak Terpisahkan: Pesan Harmoni dari Kuliah Umum Agama Islam
Oleh Azka Madania Nuryasani - Mahasiswa Mikrobiologi, 2022
Editor M. Naufal Hafizh, S.S.
BANDUNG, itb.ac.id – Kuliah Umum MKWI-2011 Agama Islam digelar di Aula Barat, ITB Kampus Ganesha, dan daring melalui Zoom, Sabtu (17/5/2025), dengan tema “Merangkai Iman dan Ilmu: Menyelami Harmoni Agama dan Sains”. Kegiatan ini menghadirkan dua narasumber, yakni Usep Mohamad Ishaq, S.Si., M.Si., Ph.D. dan Dr. Drs. Agus Syihabudin, M.A.

Usep M. Ishaq, Ph.D., mengajak peserta meninjau ulang hubungan antara sains dan agama dalam pandangan Islam. Dalam sejarah peradaban Islam klasik, tidak pernah ada dikotomi antara keduanya. “Umat Islam terdahulu tidak pernah memisahkan antara iman dan ilmu,” ujarnya.
Beliau menekankan bahwa Islam sebagai worldview memiliki epistemologi yang mendukung tumbuhnya sains. Faktor seperti dorongan agama, kebutuhan sosial-religius, dan integrasi ilmu seperti astronomi, kedokteran, dan matematika, turut mendorong lahirnya kemajuan ilmiah di masa kejayaan Islam.

Sesi kedua disampaikan oleh Dr. Drs. Agus Syihabudin, M.A. yang memaparkan eksplorasi planet Mars oleh berbagai negara seperti Uni Soviet, NASA, ESA, ISRO, dan CNSA. Namun, beliau menegaskan bahwa hasil dari berbagai misi ini justru memperlihatkan bahwa bumi adalah satu-satunya planet yang ideal untuk kehidupan manusia.
“Komposisi atmosfer, suhu, dan kadar oksigen di planet lain sangat tidak memungkinkan untuk ditinggali. Ilmu pengetahuan menegaskan, dan Al-Qur’an pun menyatakan, bahwa hanya bumi yang layak menjadi tempat tinggal manusia,” ujarnya seraya merujuk pada beberapa ayat seperti Al-Ghafir: 64 dan Al-Kahfi: 84. Dr. Agus mengajak mahasiswa menyadari bahwa bumi adalah satu-satunya tempat tinggal yang diberikan Tuhan, dan karenanya kita memiliki tanggung jawab moral dan spiritual untuk menjaganya.
Reporter: Azka Madania Nuryasani (Mikrobiologi, 2022)








