Indonesia menjadi Tuan Rumah Kongres IPSF 2009

Oleh Muhammad Arif

Editor Muhammad Arif

Bandung, itb.ac.id-Himpunan Mahasiswa Farmasi (HMF) Institut Teknologi Bandung (ITB) “Ars Praeparandi” berhasil mengangkat nama Indonesia di mata dunia. Kali ini HMF ITB “Ars Praeparandi” berhasil membawa Bali menjadi tuan rumah kongres mahasiswa farmasi sedunia ke-55 (55th International Pharmaceuticals Students’ Federation World Congress) pada bulan Agustus tahun 2009 mendatang. Hal ini diputuskan oleh General Assembly (GA) kongres IPSF ke-53 setelah Astrid Dita dan delegasi HMF ITB “Ars Praeparandi” mempresentasikan penawaran Indonesia menjadi tuan rumah kongres IPSF ke-55 di hadapan 30 negara yang menjadi anggota penuh International Pharmaceutical Students’ Federation (IPSF) pada hari kedua terakhir kongres IPSF ke-53 (13/8). International Pharmaceuticals Students’ Federation (IPSF) merupakan organisasi mahasiswa farmasi di tingkat dunia. Menghimpun puluhan ribu mahasiswa farmasi dari puluhan negara, IPSF yang berdiri sejak tahun 1949 adalah organisasi kemahasiswaan profesi di tingkat internasional yang pertama ada. IPSF memiliki hubungan resmi yang erat dengan berbagai organisasi kesehatan dunia lainnya, seperti World Health Organization (WHO) dan UNESCO yang berada di bawah payung PBB, dan FIP (International Pharmaceutical Federation) yang merupakan organisasi farmasi internasional. Tahun 2007 ini, Universitas Indonesia, Universitas Gajah Mada, Universitas Sanata Dharma, serta Ikatan Senat Mahasiswa Farmasi Seluruh Indonesia (Ismafarsi), turut bergabung ke dalam IPSF, mengikuti jejak HMF ITB “Ars Praeparandi”. Dengan bergabungnya Ismafarsi ke dalam IPSF, Indonesia pun akhirnya dapat menjadi anggota penuh yang memiliki hak voting untuk menentukan keputusan penting yang diajukan di dalam GA setiap kongres IPSF. Terwujudnya keterlibatan mahasiswa farmasi Indonesia di kancah internasional ini tentunya berkat pendelegasian yang gencar ke even-even internasional mahasiswa farmasi. Selain Astrid, delegasi HMF ITB “Ars Preparandi” tahun ini diwakili oleh Kalman Emry Wijaya yang terpilih sebagai salah satu eksekutif Asia Pacific Regional Office (APRO) IPSF, Tendy Rusdiana sebagai eksekutif bagian publikasi, Haiva Ratu Muzdaliva, Yohana Bernadeth Ratih Ary, Yani Chadijah, Arminah Padmasawitri dan Alvin Lucius. Kalman Emry Wijaya pun turut menghadiri Asia Pacific Pharmaceuticals Symposium (17-23/07) di Nepal. Kongres IPSF tahun ini mengambil tema “Financing in Health Care & Pharmacoeconomics”, yang turut pula menutup kepemimpinan Audrey Clarissa, presiden IPSF pertama dari Asia dan Indonesia.