HMF Ars Praeparandi Jadi Tuan Rumah 55th IPSF World Congress
Oleh niken
Editor niken
Kongres IPSF diadakan tiap tahun yang fungsi utamanya adalah untuk menentukan kelanjutan dari organisasi tersebut , melalui Rapat Anggota atau General Assembly. Selain GA diadakan workshop yang berhubungan dengan federasi dan profesi farmasi. Workshop tersebut antara lain workshop kepemimpinan atau Leaders in Training (LIT), yang akan memberikan bekal soft skill bagi para mahasiswa farmasi untuk memimpin organisasi di negaranya masing-masing, juga sebagai bekal dalam dunia kerja nantinya. Selain itu terdapat workshop yang membahas masalah-masalah kesehatan yang menjadi masalah utama dunia seperti Tuberculosis, Diabetes dan gaya hidup sehat, dan HIV/AIDS. Dalam rangkaian kongres juga diadakan seminar pendidikan kefarmasian, serta simposium ilmiah yang dapat menambah pengetahuan mahasiswa farmasi tentang permasalahan khas negara tuan rumah dikaitkan dengan peran farmasis. Tema seminar pendidikan kefarmasian pada kongres ke 55 ini adalah "Role of Pharmacist in Primary Healthcare", sedangkan untuk simposium ilmiah adalah "Infectious Diseases". Selain itu terdapat pula dua kompetisi bertaraf international yang diselenggarakan dalam rangkaian kongres ini, yaitu Patient Counseling Event (kompetisi bagi calon farmasis dalam memberikan konseling obat kepada pasien) serta kompetisi poster ilmiah tentang Infectious Disease Control.
Banyak keuntungan
Motivasi HMF Ars Praeparandi dalam membawa kongres IPSF ke Indonesia dilandasi oleh banyaknya keuntungan yang dapat diperoleh dari kegiatan ini, terutama untuk mahasiswa farmasi Indonesia. Kongres IPSF memberikan kesempatan besar berbagi pengetahuan dan teknologi diantara mahasiswa farmasi dari seluruh dunia. Selain itu, kongres yang dihadiri oleh perwakilan organisasi mahasiswa farmasi dari berbagai belahan dunia ini juga menjadi wahana bagi para calon pemimpin farmasi untuk membangun jejaring komunitas. Tidak kalah penting, kongres ini merupakan sarana yang baik untuk mempromosikan Indonesia baik dari sisi pendidikan farmasi dan keprofesiannya, serta pariwisata.
Pendaftaran sudah dibuka sejak bulan Januari 2009 dan ditutup tanggal 15 Juli 2009, dan telah terdaftar 274 mahasiswa farmasi. Untuk peserta yang berasal dari Indonesia, selain mengikuti rangkaian sepuluh hari kongres, dapat pula hanya mengikuti rangkaian dua hari simposium ilmiah dan seminar pendidikan kefarmasian, yang diadakan pada tanggal 9 dan 10 Agustus 2009.
Bertempat di gedung Rektorat ITB Jl Tamansari 64, Bandung, Himpunan Mahasiswa Farmasi Ars Praeparandi ITB didampingi Dekan dan Ketua Program Studi di Sekolah Farmasi ITB menyelenggarakan konferensi pers pelaksanaan International Pharmaceutical Students Federation (IPSF) yang ke-55, di Bali, 3-13 Agustus 2009.
274 orang dari 42 negara
Menjelang penyelenggaraan Kongres IPSF ke 55 ini diwarnai oleh banyak peristiwa, mulai dari krisis ekonomi, influenza A, hingga bom Jakarta baru-baru ini. Namun peserta yang mengkonfirmasi akan datang hingga kini berjumlah 274 orang yang berasal dari 42 negara, melebihi jumlah peserta yang hadir pada kongres tahun lalu di Romania yang berjumlah kurang dari 200 orang. Keberhasilan dalam menarik minat mahasiswa farmasi mancanegara tidak lepas dari keunikan yang ditawarkan pada Kongres IPSF ke 55 dibaandingkan kongres-kongres sebelumnya, yaitu acara-acara kebersamaan yang digelar pada malam hari setelah acara resmi kongres, atau disebut dengan social event. Dalam social event akan diadakan kegiatan yang mengeksplorasi budaya Indonesia lebih jauh, melalui kegiatan-kegiatan yang interaktif seperti belajar menari, belajar membuat kerajinan, dan sebagainya.
Dukungan dalam penyelenggaraan acara ini didapatkan dari berbagai pihak, terutama Sekolah Farmasi ITB, dan Institut Teknologi Bandung sendiri. Departemen Kesehatan, serta Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, melalui Direktorat Konvensi, Insentif, dan Pameran juga sangat mendukung penyelenggaraan acara ini.
Penyelenggaraan Kongres IPSF ke 55 ini diharapkan dapat meningkatkan keterlibatan mahasiswa farmasi ITB secara khusus dan mahasiswa farmasi Indonesia pada umumnya, dalam IPSF, sehingga para mahasiswa dapat mengambil keuntungan sebesar-besarnya dari keterlibatan tersebut. Selain itu, diharapkan kongres ini juga dapat mendukung kemajuan dunia farmasi Indonesia dan dunia di masa mendatang.