Ingatkan Kebermanfaatan, Kuliah Tamu Pengendalian Hama dan Patogen Dorong Pembelajaran Komprehensif
Oleh Anggun Nindita
Editor Anggun Nindita
JATINANGOR, itb.ac.id – Mahasiswa Teknologi Pascapanen mengikuti mata kuliah Pengendalian Hama dan Patogen yang diisi kuliah tamu tentang Pengendalian Hama Gudang pada Rabu, (25/10/23). Kuliah tersebut diberikan oleh CEO serta Trainer dan Konsultan Hama PT. Intan Mandiri Lestari, Dr. Sri Yusmalinar, M.M., M.Si.
Penjelasan dimulai dengan pentingnya penanganan hama pascapanen secara menyeluruh yang mencakup sumber datangnya hama serta sifat dan karakteristik hama. Pemateri yang akrab dipanggil Bu Lin ini kemudian mengarahkan pada hasil akhir yang diharapkan dari pengkajian hama, yaitu mengetahui saat yang tepat untuk memberikan concern dan effort lebih selama pengendalian hama.
Pembahasan materi tersebut sangat relevan dengan program studi Teknologi Pascapanen. Salah satu proses yang rentan akan serangan hama adalah penyimpanan di gudang, yang termasuk kedalam cakupan target Teknologi Pascapanen.
Sebelum penanganan, penting untuk mengetahui hama termasuk morfologi, preferensi makan, serta gejala yang ditimbulkannya. Bu Lin menjelaskan secara detail, menyertakan contoh dari pengalaman pribadinya. Beliau mengatakan pernah menangani kasus serangan pada hama tepung yang disimpan dalam jumlah besar di gudang suatu industri kue. Tanpa pengendalian, hal ini akan mengganggu siklus ekonomi.
Pengendalian hama dapat dilakukan secara preventif maupun kuratif. Salah satu upaya kuratif dilakukan dalam bentuk karantina bahan pangan, misalnya di pelabuhan. Beliau menyatakan perlunya sumber daya manusia yang mumpuni untuk pemeriksaan tersebut.
“Memberikan training pada petugas karantina agar bisa mengidentifikasi, memastikan tidak ada hama dari luar yang mengkontaminasi,” ucapnya.
Menurutnya, regulasi impor Indonesia masih terlalu mudah, padahal pengecekan hama kompleks dan perlu dikendalikan. Semuanya seharusnya sudah ada langkah pasti pengendaliannya.
“Ini merupakan peluang besar dalam dunia pekerjaan,” kata Bu Lin pada mahasiswa Teknologi Pascapanen. Lulusan prodi ini harus paham bahwa ada cara tertentu untuk mengenali dan mengendalikan hama terutama hama gudang, dan tidak gegabah memberi kesimpulan.
Beliau juga mengingatkan untuk memenuhi tantangan yang diberikan ke audiensnya sebagai mahasiswa atau nantinya sebagai lulusan ITB. Menurutnya, lulusan Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH) berkemampuan memberi solusi yang lebih komprehensif.
Bu Lin juga menyampaikan bahwa terkadang dunia akademik seakan terpisah dari kehidupan nyata. Namun, beliau juga menyampaikan bahwa terdapat korelasi antara kajian di kampus dan industri. Tapi hal tersebut perlu disederhanakan agar dapat diaplikasikan dalam industri langsung. Inilah yang menurutnya menjadi tantangan bagi mahasiswa SITH. Maka dari itu, diperlukan banyak diskusi maupun brainstorming untuk menjawab masalah tersebut. “Banyak brainstorming diperlukan,” katanya.
Selain materi, Bu Lin pun menitipkan berbagai pesan kepada para mahasiswa. Pertama terkait dengan ketergantungan manusia pada ketersediaan pangan. Menurutnya pekerjaan yang berhubungan dengan hasil pertanian itu beragam, dan tentu ada pekerjaan linear dengan jurusan yang tersedia.
Dia pun mengingatkan para mahasiswa bisa terus melakukan pembelajaran di mana pun, karena ilmu akan terus berkembang meski di lokasi berbeda. Beliau juga mengungkapkan bahwa pembelajaran dapat dilakukan dengan komprehensif dan saling melengkapi. “Kita sebenarnya punya tujuan mulia menyelamatkan manusia,” tegasnya.
Di akhir materi, beliau menyatakan keinginannya untuk memberikan kesadaran mengenai besarnya manfaat di bidang keilmuan ini. Beliau pun berharap seluruh manusia dapat memiliki rasa ingin tahu yang tinggi serta bertekad memperbanyak pengalaman. Kesesuaian langkah setelah kuliah dengan bidang ilmu yang telah dipelajari juga dapat mendukung optimalnya hasil yang didapat. “Intinya ilmunya harus bermanfaat bagi masyarakat,” ucapnya.
Mahasiswa kelas PP3102 Pengendalian Hama dan Patogen Pasca Panen berpartisipasi aktif dalam kuliah tamu tersebut. Saat dibuka sesi pertanyaan, banyak mahasiswa yang bertanya bahkan hingga kehabisan waktu. Bu Lin pun menjawab setiap pertanyaan yang diberikan hingga memuaskan rasa ingin tahu mahasiswa. Pada akhirnya, kelas ditutup dengan pemberian cinderamata oleh dosen pengampu mata kuliah PP3102, Dr. Ir. Rika Alfianny, M. P., serta melakukan sesi foto bersama.
Reporter: Ayesha Lativa Mafaza (Teknologi Pascapanen, 2021)