Inovasi Produk Pertambangan, ITB Jalin Kerjasama dengan PT Bukit Asam
Oleh Fivien Nur Savitri, ST, MT
Editor Fivien Nur Savitri, ST, MT
BANDUNG, itb.ac.id – Kebutuhan energi yang dapat diperbarui ke depan akan semakin meningkat mengingat cadangan energi yang tidak dapat diperbarui semakin menipis, termasuk energi yang berasal dari fosil. Sebagai bentuk kontribusi dalam penanganan masalah tersebut, pada Selasa (23/05/17), ITB melakukan penandatanganan nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) dengan PT Bukit Asam. Penandatangan dilakukan di ruang RAPIM A, Gedung CCAR ITB. Penandatangan dilakukan oleh Direktur Utama PT Bukit Asam, Aviyan Arifin dan Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB, Prof. Ir. Bermawi Priyatna Iskandar, M.Sc., Ph.D.
PT Bukit Asam merupakan perusahaan yang bergerak di bidang penambangan batu bara. Karena batu bara adalah sebuah produk yang sifatnya tidak dapat diperbarui, tidak semua cadangan batu bara yang dimiliki ditambang meskipun jumlah cadangan tersebut cukup banyak. Sisa cadangan yang tidak ditambang ini diharapkan dapat dimaksimalkan potensinya dalam bentuk lain, selain dari sekedar batu bara. PT Bukit Asam pun memiliki visi transformasi bisnis untuk tidak hanya memproduksi batu bara tapi juga produk turunannya. Dengan penelitian-penelitian yang telah maupun akan dikembangkan serta teknologi yang tepat, nilai tambah diharapkan dapat diberikan untuk pemenuhan kebutuhan energi bangsa di masa depan. PT Bukit Asam mendukung penelitian yang sudah maupun akan dilakukan demi upaya mengurangi ketergantungan pada energi fosil, sejalan dengan visi dan misi PT Bukit Asam untuk menjadi perusahaan enegi berkelas dunia.
Pada sambutannya, Prof. Ir. Bermawi Priyatna Iskandar, M.Sc., Ph.D yakin apa yang diharapkan oleh PT bukit asam dapat terwujud dan kerjasama ini dapat memberi kemaslahatan kepada kedua belah pihak. Kerjasama ini diharapkan dapat menambah penelitian dan publikasi yang dihasilkan oleh ITB serta karya yang langsung bisa diterapkan.