Inovasi Simbiosis Cabai dan Lebah Jinak Kaya Propolis di Bukit Sandy
Oleh M. Naufal Hafizh
Editor M. Naufal Hafizh
BANDUNG, itb.ac.id - Bukit Sandy menjadi sebuah permata tersembunyi di Jawa Barat yang menawarkan lebih dari sekadar pengalaman memetik buah biasa. Di sini inovasi dan alam berpadu dalam simbiosis yang mengagumkan antara cabai rawit dan lebah klanceng. Lebah klanceng merupakan sebutan untuk lebah yang dibudidayakan tanpa sengat di Bukit Sandy milik Bapak Ir. Sandy Widjaja, Selasa (2/1/2024).
Bukit Sandy menjadi rumah bagi berbagai tanaman termasuk cabai rawit. Namun yang paling menarik adalah koloni lebah klanceng yang sedang dikembangkan sebagai bagian dari upaya budidaya madu. Lebah klanceng dikenal karena madu dan propolisnya yang berkhasiat. Dr. Muhammad Yusuf Abduh, M.T., seorang peneliti lebah tanpa sengat dari Institut Teknologi Bandung (ITB) melihat potensi besar dalam simbiosis ini. Bersama timnya mereka melakukan penelitian untuk meningkatkan produktivitas tanaman cabai rawit di Bukit Sandy dengan bantuan lebah klanceng.
Hasilnya, integrasi budidaya cabai rawit dan lebah klanceng menghasilkan peningkatan produktivitas buah cabai rawit sebesar 25 persen, hal ini menunjukkan potensi besar integrasi budidaya tanaman cabai rawit dan lebah klanceng untuk meningkatkan produktivitas hasil pertanian. Sebagai bentuk publikasi hasil penelitian kepada masyarakat luas, ITB bekerja sama dengan pengelola Bukit Sandy untuk menyelenggarakan kegiatan diseminasi Peningkatan Produktivitas Tanaman Hortikultura dengan Bantuan Lebah Tanpa Sengat. Acara ini dihadiri oleh kelompok tani di sekitar Desa Mekarsaluyu dan anggota Komunitas 1000 Kebun dan Rumah Planet.
Para peserta mendapatkan pengetahuan tentang penanganan pascapanen yang baik untuk tanaman cabai dan tanaman hortikultura lainnya dari Dr. Rijanti Rahayu Maulani, M.Si., sebagai ahli teknologi pascapanen dan Ketua Program Studi Sarjana Teknologi Pascapanen ITB. Para peserta juga diberikan penjelasan tentang teknik pengolahan cabai afkir untuk menghasilkan berbagai produk turunan yang dapat meningkatkan nilai tambah dari cabai rawit.
Sebagai penutup acara, tim peneliti menyerahkan cenderamata kepada Bapak Ir. Sandy Widjaja dan koloni lebah klanceng kepada perwakilan peserta. Harapannya konsep pertanian yang terintegrasi budidaya lebah klanceng dapat meningkatkan produktivitas hasil pertanian dan kesejahteraan petani. Selain itu, petani dapat memanen madu dan propolis yang dihasilkan oleh lebah klanceng untuk konsumsi pribadi atau bisa juga dijual sehingga dapat meningkatkan pendapatan. Inovasi ini membuka jalan baru bagi pertanian yang berkelanjutan dan produktif.
Reporter: Amalia Dwi Rahma (Teknik Geodesi dan Geomatika, 2021)