Mahasiswa ITB Berhasil Salurkan Air Bersih ke Penduduk Kampung Margawati, Sumedang
Oleh Anggun Nindita
Editor Anggun Nindita
BANDUNG, itb.ac.id – Tim KKN tematik kelompok 6 dari Institut Teknologi Bandung (ITB), berhasil membangun infrastruktur air bersih di Desa Cimarga, Kecamatan Cisitu, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Program yang diimplementasikan sejak tanggal 25 Juli hingga 17 Agustus 2023 mampu membangun instalasi air bersih yang disalurkan ke rumah penduduk Kampung Margawati.
Pembangunan instalasi air bersih ini dilatarbelakangi oleh kondisi Dusun Margawati, Desa Cimarga yang air bersihnya belum stabil dan kurang layak untuk digunakan. Ketua KKN Kelompok Air Bersih ITB, Alif (RIL 21) mengungkapkan bahwa usai survei pendahuluan dilakukan, akhirnya didapatkan informasi bahwa air yang digunakan oleh penduduk sekitar berasal dari air rembesan antar bukit.
“Juga air sungai yang disalurkan lewat selang, sehingga pada saat musim hujan airnya tuh kotor dan pas musim kemarau airnya kering,” ujar Arif.
Selain dari Tim KKN ITB, program penyediaan air bersih di Desa Cimarga ini juga bekerja sama dengan mitra Wakaf Salman. Terdapat dua sub proyek yang dikerjakan, yaitu pembangunan bak sedimen dan penyaringan oleh Tim KKN ITB dan penampungan air bersih menggunakan toren oleh tim Wakaf Salam.
Sumber air bersih yang digunakan pada proyek ini merupakan mata air yang berada di kaki pegunungan atau biasa disebut “Mata Air Cicades”.
Mata Air Cicades merupakan sumber air bersih yang stabil dan sangat cocok untuk disalurkan ke rumah warga karena saat musim hujan airnya tidak kotor dan saat musim kemarau airnya tidak kering. Mata air ini ditemukan pada tahap survei di minggu pertama dengan jarak sekitar 1-2 kilometer dari rumah warga. Selain itu, pada tahap awal ini juga dilakukan pembersihan lahan disekitar mata air untuk pembangunan bak kontrol serta membuka jalur pemasangan pipa ke bak penampungan.
Pada tahap selanjutnya, dilakukan pembuatan bak sedimentasi dan bak penyaringan. Bak sedimentasi sendiri digunakan untuk mengendapkan kotoran seperti seperti lumpur, pasir, dan batuan, sedangkan bak penyaringan berisi ijuk yang bagian atas dan bawahnya dilapisi jaring ikan untuk menyaring berbagai kotoran air sebelum disalurkan ke bak penampungan air.
Di saat yang bersamaan, tim Wakaf Salman juga mengerjakan bak air dari toren untuk menampung air bersih yang disalurkan dari sumber mata air, serta membuat instalasi pipa penyaluran air bersih ke rumah warga. Kerja sama ini membuat pengerjaan instalasi air bersih menjadi lebih mudah dan efisien.
“Proyek air bersih ini tuh mampu memfasilitasi sekitar 66 kepala keluarga dengan 176 jiwa yang ada di Kampung Margawati, Desa Cimarga. Selain itu, air bersih yang diperolah juga disalurkan ke fasilitas umum setempat seperti masjid dan balai pertemuan,” tutur Alif.
Alif juga menyampaikan bahwa dengan adanya program KKN ini mampu memenuhi kebutuhan air bersih warga dengan sangat baik. Hal ini karena ketersedian air mampu dimanfaatkan oleh warga selama 24 jam, debit air yang deras, dan juga kondisi fisis airnya yang jernih.
“Selama keberjalanan KKN ini, banyak banget kesan yang aku dapatkan. Karena selama KKN ini aku belajar untuk beryukur dari apa yang biasanya tidak aku syukuri sebelum KKN kaya persoalan air bersih ini. Karena memang kalo di kota kan air bersih itu melimpah, tapi ternyata air disana tuh terbatas dan banyak yang kesusahan”, tutup Alif.
Reporter: Mufti Ali Farkhan (Oseanografi, 2021)