International Seminar Renewable Energies in Indonesia: Fuel Cell, Solusi Sumber Energi yang Terbarukan di Indonesia

Oleh Christanto

Editor Christanto

BANDUNG, itb.ac.id - Energi merupakan sumber penggerak kehidupan setiap negara di dunia. Sebagai sebuah komponen yang memiliki arti penting, eksistensi energi untuk terus dipertahankan keberadaannya merupakan sebuah tantangan pembangunan. Pada Rabu-Kamis (15-16/12/10) bertempat di Aula Barat ITB, ITB dan Technische Universitaet Berlin mengadakan International Seminar Renewable Energies in Indonesia- Potentials and Sustainable Solutions, dengan membahas salah satu topik mengenai fuel cell.
Mengusung topik mengenai "Fuel Cell: An Environmentally Clean and Efficient Source of Energy", Prof. Dr. Ismunandar mengemukakan tentang sejarah hingga aplikasi dan berbagai penelitian mengenai fuel cell. Menurut beliau, fuel cell memiliki prospek yang sangat besar untuk digunakan sebagai sumber energi. Fuel cell memiliki efisiensi yang tinggi dan tidak menyebabkan polusi.

Di ITB sendiri, kelompok riset fuel cell terbagi dalam tiga bidang, yaitu studi komputasi hydrogen storage material, membran PEMFC (Proton Exchange Membrane Fuel Cell) dan DMFC (Direct Methanol Fuel Cell), dan kelompok yang mempelajari kelas elektrolit oksida. Adapun contoh riset yang telah dihasilkan yaitu tentang sulphonated polystiren lignosulphonate, riset material apatit, dan modelling tentang bagaimana oksida bergerak pada material apatit.

Ismunandar mengungkapkan bahwa penggunaan fuel cell memiliki potensi yang sangat baik untuk digunakan dalam berbagai aplikasi. Di masa depan, fuel cell dapat diaplikasikan untuk power system ataupun alat-alat elektronik dan kebutuhan rumah tangga. Lebih jauh lagi, fuel cell dapat dimanfaatkan untuk transportasi kota dengan efisiensi pemanfaatannya yang tinggi.

Dalam dunia penelitian, Ismunandar juga memaparkan beberapa tantangan riset mengenai fuel cell ini. Tantangan tersebut antara lain mengenai elektrokatalis yang toleran terhadap CO, kemudian mencari membran PEMFC dan DMFC yang lebih baik, termasuk tantangan mengenai temperatur intermediet.