IPWeek 2016 : Momen Kompetisi, Koneksi, dan Kolaborasi

Oleh Fatimah Larassati

Editor Fatimah Larassati

BANDUNG, itb.ac.id - Gelaran akbar IPWeek 2016 yang diselenggarakan oleh Society of Petroleum Engineers (SPE) ITB SC pekan lalu berlangsung sukses. Acara ini merupakan agenda tahunan terbesar dari SPE ITB SC dan terhitung sejak pertama diselenggarakan, IPWeek tahun ini adalah gelaran yang keempat kalinya.  Selaras dengan tema yang diangkat yakni "Integrating the Connections", SPE ITB SC berkolaborasi dengan mahasiswa-mahasiswa ITB lainnya dari berbagai jurusan, tak hanya terbatas di Teknik Perminyakan. Kolaborasi ini bahkan melibatkan banyak pihak eksternal, salah satunya adalah Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bandung.

Secara umum, rangkaian acara IPWeek 2016 mengangkat isu mengenai keenergian, baik di Indonesia ataupun skala global.  Total ada delapan mata acara pada IPWeek 2016 yakni Poster and Photo Competition, Energy and Exhibition, Professionalism, and Career Seminar (IEPCS), Energy Conference (IEC), Smart Competition (ISC), Oil Rig Design Competition (IORDC), Paper Competition (IPC), Mud Competition (IMC), dan Matahari Indonesia.


Poster and Photo Competition di IPWeek 2016 dilaksanakan terlebih dahulu sebelum mata acara lainnya sekaligus sebagai bentuk pensuasanaan pekan energi ini. Pada kompetisi fotografi, tema yang diusung adalah kekayaan budaya Indonesia sedangkan untuk kompetisi poster, isu yang diangkat adalah isu tentang dekarbonisasi untuk sumber energi internasional.


IPWeek 2016 resmi dibuka bersamaan dengan diselenggarakannya IEPCS pada Kamis (25/02/16). Seminar IEPCS mengupas tentang gejolak energi dunia yang menimbulkan banyak kegelisahan pada berbagai elemen masyarakat dunia. Pembicara-pembicara luar biasa dari berbagai sektor seperti pemerintah dan pengusaha turut diundang seperti Luky Agung Yusgiantoro, Ph. D (Kepala Deputi Bidang Lingkungan SKK Migas), Dr. Ing. Andang Bachtiar, M.Sc (Dewan Energi Nasional), Ir. Ahmad Yuniarto (Mantan CEO Schlumberger Indonesia), Salis S. Aprilian, Ph.D (CEO PT. Badak NGL), dan Ir. Yunus Saefulhak (Dirjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementrian ESDM).


Sorotan utama dari seminar ini adalah melemahnya harga minyak dunia dan dampaknya secara global. Ahmad Yuniarto menjelaskan bahwa jatuhnya harga minyak disebabkan oleh perang antara teknologi dan riset di bidang perminyakan. Di satu sisi, teknologi canggih yang digunakan untuk operasional saat ini menyebabkan perminyakan menjadi bisnis yang mahal sehingga harga minyak dunia beberapa tahun ke belakang cukup tinggi. Akan tetapi di sisi lain, riset-riset terus digalakkan untuk mencari alternatif dari minyak bumi ini, hingga akhirnya Amerika mengembangkan sendiri shale gas yang menyebabkan permintaan pasar terhadap minyak bumi menurun.


Salis menambahkan bahwa krisis harga minyak juga disebabkan oleh melambatnya perekonomian dunia akibat krisis ekonomi yang sedang menerpa Cina dan Jepang, yang notabene adalah pemain-pemain utama perekonomian dunia. Akan tetapi di tengah harga minyak yang rendah seperti saat ini, yang harus ditekankan adalah dibutuhkannya kemampuan beradaptasi serta optimasi potensi diri agar tetap dapat bersaing.


Adapun kompetisi lainnya yang tak kalah menarik yaitu IEC. Kompetisi ini berupa konferensi bertema energi yang disimulasikan sedemikian rupa seperti konferensi di United Nation (UN). Para peserta mewakili negara-negara tertentu sebagai delegasi dan solusi-solusi yang ditawarkan delegasi atas masalah keenergian yang dihadapi harus mampu mengakomodasikan kepentingan berbagai pihak.


Kompetisi-kompetisi lainnya yang berkaitan dengan pengetahuan di bidang perminyakan seperti ISC, IORDC, IPC, dan IMC tak hanya diikuti oleh mahasiswa dari dalam negeri, namun juga dari negara tetangga seperti Malaysia. Hal yang semakin membuat IPWeek 2016 ini spesial adalah IMC sebagai salah satu mata acara IPWeek 2016 merupakan kompetisi drilling mud pertama yang diselenggarakan di Indonesia.


Penghujung rangkaian IPWeek 2016 ditutup manis dan megah di gelaran Matahari Indonesia, gala dinner yang mengundang seluruh peserta dan komite IPWeek 2016. Sesuai dengan namanya, acara ini menghadirkan penampilan kultural sarat akan budaya Indonesia seperti tarian dari berbagai pulau dan etnis, yang diwakili oleh unit-unit kebudayaan di ITB. Selain makan malam, acara ini juga mencakup pengumuman para pemenang dari kompetisi-kompetisi di IPWeek 2016. Tanggapan positif dari berbagai pihak juga menjadi motivasi tersendiri bagi panitia IPWeek untuk selalu meningkatkan kualitas dan koneksi demi mewujudkan Indonesia yang mandiri di sektor energi.

 

Sumber foto: Dokumentasi panitia dan penulis