Ketua INTEGRASI 2016: Bangkitkan Semangat Empati Melalui Integrasi

Oleh Okta Indah Sulistyorini

Editor Okta Indah Sulistyorini

BANDUNG, itb.ac.id - Momen inisiasi sebagai penyambutan mahasiswa baru ITB melalui media Kaderisasi Awal Terpusat (KAT) selalu membawa gebrakan baru setiap tahunnya. Terlahir dengan nama dan filosofi baru, KAT yang tahun ini dibalut dalam tajuk INTEGRASI 2016 siap diluncurkan oleh Keluarga Mahasiswa Institut Teknologi Bandung (KM ITB) dan menyapa mahasiswa baru pada Rabu hingga Sabtu (17-20/08/16) mendatang. Secara filosofis, kata "integrasi" memiliki arti pembauran menjadi suatu kesatuan yang utuh. Berangkat dari makna tersebut, INTEGRASI 2016 yang merupakan singkatan dari Inisiasi Terpusat Keluarga Mahasiswa ITB diharapkan menjadi momen yang pas untuk mengobarkan semangat mahasiswa baru dalam berkemahasiswaan.

Sejarah Baru Kaderisasi

Terkait transisi KAT yang semula terdiri dari dua rangkaian acara, Orientasi Studi Keluarga Mahasiswa (OSKM) dan Open House Unit (OHU) menjadi INTEGRASI 2016, Miqdam Furqany (Teknik Pertambangan 2013) selaku ketua INTEGRASI 2016 menerangkan bahwa Kabinet KM ITB ingin mengkonstruksi dari awal konsep kaderisasi terpusat. Dimana pada perhelatan terdahulu terdapat OSKM dan OHU, sekarang berubah menjadi INTEGRASI 2016 dengan harapan menghilangkan sekat-sekat pembeda antara himpunan mahasiswa jurusan (HMJ) dengan unit. Kata "orientasi" dihilangkan dan diganti dengan "inisiasi" sebagai perwujudan momen paling awal yang akan dihadapi mahasiswa baru di kampus gajah ini. Bertindak sebagai momen inisiasi, INTEGRASI 2016 memiliki tujuan untuk memperkenalkan seluruh elemen kampus dalam porsi yang sama secara sama rata sehingga kelak mahasiswa baru dapat menyaksikan warna-warni kegiatan kemahasiswaan ITB dan tergugah untuk ikut terlibat di dalamnya.

Empati untuk Negeri

Mengusung tema "Empati untuk Negeri", INTEGRASI 2016 berangkat dengan cita-cita mulia yaitu menularkan semangat untuk aktif dan bemanfaat melalui kegiatan kemahasiswaan. Interaksi manusia semakin berkurang seiring waktu dan dengan berkembangnya teknologi sebagai sarana pengganti interaksi tersebut. Hal ini berujung pada mencuatnya anggapan bahwa mahasiswa bukan lagi bagian dari masyarakat. Seringkali upaya mahasiswa untuk membantu masyarakat tidak menyentuh core dari permasalahan yang merebak di masyarakat karena sebatas dirumuskan di dalam kampus tanpa melakukan studi lapangan. Dengan penanaman nilai empati diharapkan output berupa ketertarikan mahasiswa untuk menyelami langsung isu-isu yang dihadapi masyarakat agar solusi yang ditawarkan tepat sasaran.

Dalam pelaksanaanya, INTEGRASI 2016 berbeda dengan event kaderisasi terpusat sebelumnya dalam hal alur penyampaian materi. Jika sebelumnya mahasiswa baru diajak untuk mengenal diri sendiri baru lingkungan sekitar, maka INTEGRASI 2016 menawarkan alur sebaliknya. Pada INTEGRASI 2016, mahasiswa akan pertama kali dikenalkan dengan lingkungan Bandung, kemudian lingkup yang semakin kecil seperti KM ITB, lalu himpunan, unit, serta lembaga kampus lainnya dan berujung pada pengenalan diri sendiri. Hal ini bertujuan untuk menyematkan environmental awareness atau kesadaran akan lingkungan pada tiap pribadi mahasiswa.

Kemudian, nilai empati juga akan ditanamkan pada setiap mata acara INTEGRASI 2016. Seperti contohnya pada pengenalan KM ITB yang semula hanya mengenalkan bagan kabinet dan jalur aspirasi, maka kini di INTEGRASI 2016 KM ITB akan lebih terbuka tentang isu-isu aktual yang sedang dihadapi agar mahasiswa baru dapat mengolah dan menginterpretasikan masalah tersebut dan tergerak untuk turut terlibat.

"Harapan dari saya untuk mahasiswa baru adalah agar mereka menjadi perintis pergerakan yang berasaskan empati. Itu semua dapat dimulai dari semangat mereka berkegiatan di kampus. Karena bagi saya berkegiatan di kampus adalah sarana yang bermanfaat untuk masyarakat sekitar. Dan untuk INTEGRASI 2016 sendiri, semoga dapat menjadi suatu modal bagi mahasiswa baru untuk memilih kegiatan di kampus dengan formula berupa bersatunya himpunan, unit, dan lembaga-lembaga kampus," tutup Miqdam.

Sumber foto: Tim Dokumentasi INTEGRASI 2016