ITB Beri Anugerah Doktor Honoris Causa dan Profesor Kehormatan kepada Prof. Kydland

Oleh Adi Permana

Editor Adi Permana


BANDUNG, itb.ac.id -- Pada rangkaian peringatan Dies Natalis yang ke-60, Institut Teknologi Bandung (ITB) memberikan Gelar Doktor Honoris Causa dan Profesor Kehormatan (Honorary Professor) kepada Profesor Finn Erling Kydland di Gedung Sasana Budaya Ganesha (Sabuga) ITB, Rabu, 6 Maret 2019.


Profesor Finn Erling Kydland adalah Profesor bidang Ekonomi di University of California Santa Barbara dan di Tepper School of Business, Carnegie Mellon University. Ekonom asal Norwegia ini menerima Nobel Ekonomi pada tahun 2004 bersama Professor Edward C. Prescott, atas kontribusinya pada teori time inconsistency dan business cycle.

“Penelitiannya menjelaskan efek dari kebijakan makro terhadap pertumbuhan ekonomi dan siklus bisnis. Hasil penelitian tersebut juga berimplikasi terhadap pengambilan kebijakan ekonomi Indonesia serta dapat memberikan solusi permasalahan ekonomi Indonesia dan negara berkembang lainnya,” kata Ketua Tim Promotor Prof. Dr. Sudarso Kaderi Wiryono, DEA.

Penganugerahan tersebut diberikan sebagai wujud nyata ITB sebagai world class university yang kini telah bergerak menuju Entrepreneurial University melalui tiga indikatornya, yaitu excellence in teaching and learning, excellence in research, and excellence in innovation and entrepreneurship.

Meskipun mendapatkan gelar profesor kehormatan, Prof. Kydland tidak memiliki kewajiban menjalankan tridharma perguruan tinggi untuk ITB seperti pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Gelar tersebut hanyalah sebagai gelar kehormatan atas dedikasinya selama ini terhadap dunia ekonomi, kata Prof. Sudarso yang juga Dekan di SBM-ITB.



Tapi kalau beliau melakukan kegiatan profesonalnya, akademiknya, maka sebagai profesor kehormatan ITB, beliau akan mencantumkan institutsi ITB. Manfaatnya, ITB akan ikut terbawa dalam tataran lebih global atas penghargaan tersebut,” ujarnya Prof. Sudarso. Dia juga berharap, ke depannya dengan penghargaan ini ITB dalam hal ini SBM, bisa menyusun suatu riset bersama dengan topik-topik yang sangat khas Indonesia.

Menurut Prof. Finn Erling Kydland, mendapatkan gelar kehormatan dari institusi-institusi bukanlah sekedar mendapatkan gelarnya saja tetapi lebih dari itu. "It is truly a great honor to me," kata Prof. Kydland.

Pada dies natalis tersebut, Prof. Kydland memberikan keynote speech dengan judul “Business Cycles in Developing Countries: Role of Economic Policy for Economic Development” disertai sesi tanya-jawab interaktif. Kemudian ditutup dengan pemberian medali doktor kehormatan oleh Rektor ITB, Prof. Dr. Ir. Kadarsah Suryadi, DEA.

Selain itu, ITB juga memberikan penghargaan kepada sejumlah staff pengajar di ITB sebagai bentuk apresiasi terhadap karya prestasi dan dedikasi yang luar biasa kepada institusi, yaitu 5 penerima penghargaan bidang Ganesa Wira Utama, 11 penerima penghargaan bidang pengajaran, 12 penerima penghargaan bidang penelitian, 16 bidang karya inovasi, dan 12 bidang pengembanan institusi.