ITB Bersama Kementerian Pariwisata RI Gelar Seminar Internasional Pariwisata Halal

Oleh Mega Liani Putri

Editor Mega Liani Putri

BANDUNG, itb.ac.id - Bertempat di Aula Barat ITB, Pusat Halal Salman ITB dan Pusat Perencanaan dan Pengembangan Keparawisataan ITB, didukung oleh Kementerian Pariwisata RI, mengadakan Seminar Internasional Pariwisata Halal pada Kamis-Jumat (01-02/09/16). Seminar ini diselenggarakan untuk mendukung program pemerintah dalam menggiatkan pariwisata halal di Indonesia. Rangkaian acara dibuka pada Kamis (01/09/16) tersebut dibuka dengan penampilan Tim Rebana ITB dan Unit Kebudayaan Banyuwangi ITB. Pembukaan dihadiri oleh Wakil Gubernur Jawa Barat, H. Deddy Mizwar, dan Menteri Pariwisata ITB Dr. Arief Yahya. Selain itu, seminar ini juga mengundang dua ahli pariwisata halal dari luar negeri, yaitu Yo Nonaka, BA., MA, Ph.D. (Associate Professor of Keio University) dan Prof. Eng. Marc Deschamps (Director of Belgium Halal Club).

Dr. Ir. H. Syarif Hidayat selaku Ketua Pusat Halal Salman dan Yayasan Pembina Masjid Salman ITB menyampaikan bahwa acara ini terselenggara untuk mempromosikan pariwisata halal. "Hari ini ITB dan Kementerian Pariwisata mempromosikan dua kata, yaitu pariwisata dan halal. Acara ini menggelorakan ekonomi baru, yaitu ekonomi halal," tuturnya.

Wakil Rektor Riset, Inovasi, dan Kemitraan Prof. Dr. Bambang Riyanto Trilaksono juga hadir memberikan sambutan pada Kamis pagi (01/09/16). Prof. Bambang memaparkan bahwa ITB telah berkomitmen untuk mengembangkan kajian halal. Hal tersebut direalisasikan dengan dibentuk Pusat Kajian Halal ITB. "Terima kasih atas dukungan Kementerian Pariwisata dalam penyelenggaran seminar Halal Tourism. Kami di ITB telah melakukan soft launching Pusat Kajian Halal ITB yang melakukan penelitian scientific tentang halal food, juga halal pharmacy (obat-obatan dan kosmetik), dan logistic. Tak kurang penting, yaitu pariwisata halal," ungkapnya.

Seminar internasional ini juga didukung oleh pemerintah daerah Jawa Barat. Wakil Gubernur Jawa Barat H. Deddy Mizwar menyampaikan bahwa pemerintah daerah Jawa Barat juga turut menyukseskan program pariwisata halal. "Saya bersama pemda Jawa Barat mengapresiasi Kementerian Pariwisata dalam mengembangkan pariwisata halal. Harapan kita bersama untuk mengeksplor potensi di berbagai daerah di berbagai daerah di seluruh 34 provinsi demi pertumbuhan ekonomi daerah yang merata," tutur Wakil Gubernur Jawa Barat dalam sambutannya.

Menteri Pariwisata RI, Dr. Arief Yahya, dalam keynote speech-nya mengungkapkan bahwa Indonesia memiliki potensi parIwisata yang luar biasa tetapi performa pelayanan pariwisata masih butuh peningkatan. Beliau mengingatkan bahwa jika ingin mengembangkan pariwisata halal, maka Indonesia harus mengikuti standar dunia dalam memilih destinasi wisata yang mengadopsi nilai-nilai syariat Islam. "Kalau mau jadi global player, harus ikut global standard juga," ungkapnya. Saat ini, Indonesia menduduki peringkat 4 di dunia dalam sektor pariwisata halal. Menurutnya, Indonesia masih perlu terus berupaya meningkatkan sektor ini, terutama lewat promosi dan peningkatan raihan praise di mata dunia.