ITB Big Band Concert: Swing and Groove!

Oleh Samuel Simon

Editor Samuel Simon

BANDUNG, itb.ac.id - ITB Big Band Concert (IBBC) bisa dikatakan sebagai satu-satunya icon jazz berbentuk big band yang berada di Bandung. Musik yang dimainkan big band di sini berirama swing, sebuah aliran jazz yang memiliki keunikan tersendiri dan berbeda dengan jazz biasa atau musik lainnya. Big band sendiri adalah sebuah ensamble musik yang sering dihubungkan dengan musik jazz, yang pada awalnya memiliki fungsi utama sebagai pengiring tarian di lantai dansa. Sebuah big band umumnya terdiri dari 12 hingga 25 musisi yang bermain saxophone, trumpet, trombone, rhythm.

IBBC yang telah dipersiapkan sejak tujuh bulan sebelumnya oleh Marching Band Waditra Ganesha ini diselenggarakan di Aula Barat ITB pada Sabtu (15/11). Konser ini dibuka oleh Nur Amalina, selaku Ketua IBBC 2008, pukul 19.00 sekaligus memulai deretan penampilan-penampilan istimewa malam itu.


Big Band Waditra Ganesha tampil sebagai band pembuka dengan membawakan lima lagu (Stompin' At The Savoy, When You Wish Upon A Star, Dream A Little Dream of Me, The Pink Panther, dan My Favourite Things), dan dilanjutkan oleh Elbe Jazz Big Band. Big band dari Universitas Pendidikan Indonesia ini membawakan empat buah lagu (Lullaby of Birdland, Lady Is A Tramp, Tarompet Euy, dan Night in Tunisia). Hal menarik dari penampilan Elbe Jazz Big Band adalah lagu-lagu yang mereka bawakan murni hasil aransemen mereka sendiri.


Galaxy Big Band yang tampil selanjutnya memberi perbedaan wana pada konser malam itu. Berbeda dengan dua big band sebelumnya, yang anggotanya berasal dari kalangan mahasiswa, Galaxy Big Band merupakan big band amatir yang terdiri dari berbagai kalangan. Big band yang didirikan oleh musisi amatir Jepang tahun 1992 di Jakarta ini tampil dengan membawakan tujuh buah lagu (Opus One, In The Mood, Teddy The Toad, Get Away, Bitter Sweet Bomba, The Chicken, dan September).


Setelah istirahat sejenak, IBBC 2008 dilanjutkan dengan dua big band yang tidak kalah menarik perhatian penonton, Van Alloy Big Band dan Salamander Big Band. Sebagai penutup konser malam itu, Margie Segers, penyanyi jazz wanita pertama di Indonesia tampil berkolaborasi dengan Salamander Big Band. Sebagai wanita yang telah menelurkan 12 album jazz, Margie Segers benar-benar dapat membuat penonton terpukau.


IBBC 2008 yang menjadi pelaksanaan kesepuluh ini sukses membawa tema yang diusungnya kepada para penonton, Swing and Groove! Hampir keseluruhan penonton ikut mengayunkan tubuhnya saat menikmati alunan-alunan musik yang dibawakan pada malam tersebut. Swing it! Groove it!