ITB dan KIGAM Tandatangani MoU Kolaborasi Penelitian Sumber Daya Mineral hingga Pembentukan Pusat Penelitan Bersama
Oleh Anggun Nindita
Editor Anggun Nindita
BANDUNG, itb.ac.id - Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Korea Institute of Geoscience and Mineral Resources (KIGAM) melaksanakan penandatanganan nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) untuk tujuh bidang kerja sama terkait penelitian dan sumber daya, di Ruang Rapim A Gedung Rektorat ITB, Jalan Tamansari No. 64, Kota Bandung, Selasa (05/09/2023).
Penandatanganan MoU dilakukan oleh Rektor ITB, Prof. Reini Wirahadikusumah, Ph.D., dan President of Korea Institute of Geoscience and Mineral Resources, Mr. Pyeong Koo Lee.
Prof. Reini mengaku optimistis dengan kolaborasi yang dijalin antara ITB dan KIGAM karena kesamaan tujuan, yakni penelitian demi kemajuan masyarakat dengan inovasi yang dihadirkan. Selain itu, menurut Prof. Reini, kedua belah pihak memiliki riwayat pertemanan yang panjang, minat di bidang sumber daya, dan komitmen atas kolaborasi penelitian.
"Your presence here today signifies the importance of our shared commitment to advancing scientific research and innovation for the betterment of our societies," ujar Prof Reini.
Beliau pun berharap kerja sama antara ITB dan KIGAM menjadi kolaborasi yang penuh dengan pertumbuhan, penemuan, dan kesuksesan.
Sementara itu, Mr. Pyeong Koo Lee berterima kasih kepada Prof. Reini dan jajarannya yang menyambut hangat pihak KIGAM. Beliau mengatakan, sebelumnya ada pertemuan antara Mr. Pyeong Koo Lee dengan beberapa perwakilan ITB sebelum penandatangan MoU tersebut di Korea Selatan pada Agustus 2023.
Beliau berharap agar selanjutnya kolaborasi bisa lebih luas, seperti dilakukan antar pemerintah atau antar perusahaan.
MoU antara ITB dan KIGAM meliputi penelitian bersama tentang sumber daya mineral dan sumber daya sirkuler; melaksanakan kolaborasi penelitian eksplorasi dan penambangan mineral; melaksanakan penelitian bersama terkait teknologi metalurgi ekstraktif; penelitian bersama eksplorasi dan pengembangan energi minyak bumi.
Selain itu, akan ada juga pembentukan pusat penelitian bersama; pertukaran tenaga peneliti dan tenaga akademik lainnya; serta pertukaran informasi bidang minat kedua institusi.
Reporter: M. Naufal Hafizh