Seminar Observatorium Bosscha Ungkap Keuntungan Bergabung VLBI Global Observing System

Oleh Adi Permana

Editor Adi Permana


BANDUNG, itb.ac.id – Prof. Dr. Taufiq Hidayat, DEA dari Kelompok Keilmuan Astronomi ITB menjelaskan konsep Very Long Baseline Interferometry (VLBI) dan kegunaannya dalam bidang astronomi dan geodesi. Menurutunya saat ini stasiun VLBI masih terpusat di belahan bumi bagian utara dan masih sangat jarang di daerah ekuator.

Hal ini menjadi peluang baik bagi Indonesia untuk bergabung dalam proyek VGOS untuk mengisi kekosongan daerah ekuator melalui Asia-Oceania VLBI Group for Geodesy and Astrometry (AOV), sebuah bagian dari International VLBI Service for Astrometry and Geodesy (IVS) yang mengoordinasi penggunaan stasiun VLBI di seluruh dunia.

Demikian disampaikan Prof. Taufiq dalam acara seminar Observatorium Bosscha pada Jumat, (20/5/2022). Seminar ini diadakan baik secara luring di Wisma Kerkhoven Observatorium Bosscha maupun secara daring melalui Zoom. VLBI Global Observing System (VGOS) dapat dimanfaatkan sebagai kerangka pemanfaatan VLBI dan potensinya untuk memodernisasi riset, terutama dalam bidang geodesi.

Ia mengatakan, selain meningkatkan kualitas data yang diperoleh, keuntungan lain bergabung dengan VGOS adalah kesempatan kolaborasi interasional dan real-time open access, yaitu pemanfaatan data terkini dengan gratis dan tak terbatas sehingga proses riset bisa berjalan dengan lebih akurat.

Meski begitu, pengembangan ini bukanlah tanpa hambatan. Taufiq menjelaskan bahwa dibutuhkan sumber daya yang sangat besar dan kolaborasi multidisiplin untuk menjalankan VGOS di Indonesia, termasuk daya listrik, jaringan internet, manajemen data, hingga sumber daya manusia. Untuk itu, ia memaparkan bahwa saat ini ITB telah menandatangani nota kesepahaman dengan Shanghai Astronomical Observatory-Chinese Academy of Sciences (SHAO-CAS) untuk membangun jaringan VGOS di Indonesia, dan juga merencanakan pembangunan teleskop VGOS di Observatorium Bosscha ITB.

Selain itu, Observatorium Bosscha juga akan bekerja sama dengan Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI) ITB dan Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk memastikan kelancaran teknis keseluruhan proyek.

Taufiq optimistis bahwa fasilitas ini akan menjadi alat baru yang unggul untuk penelitian astronomi, geodesi, sains data, telekomunikasi, rekayasa perangkat lunak, dan banyak bidang lainnya. “VGOS penting untuk capacity building dalam bidang sains dan teknologi,” ujar Taufiq dalam pernyataan penutupnya.

Reporter: Nathan Aristiphano (SITH-S, 2021)