“ITB punya misi bukan (hanya) untuk ITB, tapi ITB untuk masyarakat, bangsa, dan negara,” ungkap Rektor ITB dalam sambutannya pada kesempatan tersebut, “Kami siap untuk mendukung kemajuan yang kita perjuangkan bersama.”

Rektor ITB menyebut bahwa ITB dan STTNAS Yogyakarta sudah seperti saudara kandung. Hal ini didukung oleh pengakuan dari Ketua STTNAS Yogyakarta bahwa kampus tersebut paling tidak sudah 25 tahun telah diwarnai oleh ITB. “Ketika awal tahun 90-an, ketua kami adalah Pak Hidoyo Sutarbowo, alumni ITB, kemudian menggandeng Prof. Sulaiman, kemudian Prof. Sartono, kemudian di Geologi Prof. Sampurno,” ujar Ketua STTNAS Yogyakarta.

Kerja sama yang tertuang dalam nota kesepahaman tersebut bertujuan untuk meningkatkan pengembangan sumber daya manusia, ilmu pengetahuan dan teknologi, pengkajian, penyelidikan, dan penelitian di beberapa bidang dari kedua belah institut. Adapun ruang lingkup pelaksanaan nota kesepahaman mencakup pemanfaatan sarana peralatan dan laboratorium, peningkatan dan pemanfaatan sumber daya manusia, pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat, dan kegiatan lain yang disepakati ITB dan STTNAS Yogyakarta. ITB DAN STTNAS Yogyakarta pun menyepakati akan menjalankan kerja sama ini hingga lima tahun ke depan.

“Ketika banyak perguruan tinggi maju, maka beban perguruan tinggi yang lain akan makin ringan karna ditanggung bersama dan adalah kita harapan semua. Karna saya kira, apalagi di era sekarang banyak sekali masalah pembangunan, infrastruktur, industri yang perlu dukungan kita semua,” tutur Rektor ITB di hadapan para hadirin yang hadir di Ruang Rapim Gedung Rektorat ITB siang itu.