Menteri Ketenagakerjaan Ungkap Pentingnya SDM dalam Mewujudkan Indonesia Emas 2045 pada Acara Salam Ganesha ‘Salam Berbagi’

Oleh Adi Permana

Editor Adi Permana


BANDUNG, itb.ac.id – Salam Ganesha Academy, sebuah Badan Usaha di bawah Badan Pengelola Usaha dan Dana Lestari (BPUDL) ITB menyelenggarakan Webinar Nasional Salam Berbagi secara daring pada Sabtu (20/5/2023). Dalam kesempatan ini, Menteri Ketenagakerjaan RI, Dr. Hj. Ida Fauziyah, M.Si., menjadi salah satu pembicaranya.

Acara ini mengusung tema ‘Akselerasi Pembentukan Talenta Emas Berdaya Saing Global untuk Siapkan Indonesia 2045’. Dalam sambutannya, Dr. Ida menyampaikan talenta emas untuk Indonesia 2045 tidak terlepas dari pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) yang terkonsolidasi dengan baik.

“Pembangunan sumber daya manusia menjadi faktor kunci dalam memenangkan persaingan global yang semakin cepat, di tengah arus digitalisasi dan perkembangan teknologi yang mutakhir,” katanya.

Webinar Nasional Salam Berbagi yang diselenggarakan pada Sabtu (20/5/2023)

Dr. Ida juga menyampaikan sejumlah data terkait kondisi perekonomian dan ketenagakerjaan di Indonesia saat ini. Pertumbuhan ekonomi stabil di kisaran angka 5%. Sementara tingkat kemiskinan terus menurun di kisaran angka 9,57% pada bulan Agustus 2022.

Adapun menurut data survey angkatan kerja nasional BPS Bulan Februari 2023, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 5,45%. Angka ini jauh menurun dibandingkan saat puncak pandemi.

Tren kondisi perekonomian dan tenaga kerja yang positif ini tentu menjadi modal penting dalam menyiapkan talenta emas menuju Indonesia 2045. Berdasarkan kondisi tersebut, dia berharap Indonesia harus mampu memiliki upaya yang kuat menuju bangsa dan peradaban yang kompetitif.

Upaya menuju satu abad bangsa Indonesia yang gemilang dapat diwujudkan dengan mempersiapkan SDM sebagai berikut:

1) SDM yang terpelajar perlu didorong agar memiliki growth mindset serta peduli kepada pengetahuan dan teknologi informasi

2) SDM yang cerdas, kreatif dan inovatif dalam menghadapi persaingan global

3) SDM yang berakarakter kuat, memiliki kepribadian yang didasari iman dan taqwa, serta budi pekerti sebagai bangsa Indonesia yang berlandaskan Pancasila dan

UUD 1945;

4) SDM yang memiliki kondisi sehat dan menyehatkan;

5) SDM yang mempunyai keyakinan tinggi, sikap optimisme, serta berkebudayaan luhur.

Kelima kondisi di atas dapat menstimulasi perilaku yang mengarahkan kepada SDM kompeten, terampil, unggul dan profesional di tengah tantangan besar Indonesia, tren digitalisasi.

Berkaitan dengan itu, Dr. Ida menyampaikan pula beberapa beberapa program kerja sebagai berikut:

1) Reformasi pendidikan dan pelatihan vokasi sesuai dengan amanat Perpres 68 Tahun 2022 tentang Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi

2) Optimalisasi sistem informasi dan layanan pasar kerja yang ditunjukkan melalui penggunaan layanan digital Bernama ‘SIAP KERJA’ oleh Kementerian Ketenagakerjaan

3) Perluasan kesempatan kerja sehingga penyerapan tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan pasar dan dunia industri saat ini

4) Pemberian jaminan sosial dan perlindungan kepada tenaga kerja, meliputi jaminan kesehatan, jaminan kecelakakaan kerja, jaminan hari tua, jaminan kematian, jaminan pesangon dan yang terbaru jaminan kehilangan pekerjaan

5) Pengadaan hubungan industrial yang harmonis, produktif, adil, dan berorientasi pada peningkatan kompetensi dan kesejahteraan tenaga kerja secara berkelanjutan.

6) Pengembangan talenta muda.

Seluruh program di atas selengkapnya termuat pada Sembilan Lompatan Besar Ketenagakerjaan yang saat ini sedang dijalankan oleh Kementerian Ketenagakerjaan dalam mewujudkan pembangunan kualitas SDM untuk talenta emas menuju Indonesia 2045.

“Kemenetrian Ketenagakerjaan tidak bisa bekerja sendiri, dibutuhkan kolaborasi dan sinergi dari semua stakeholder termasuk dari dunia akademik, khususnya universitas unggulan seperti ITB sebagai pusat keilmuan dan pencetak SDM unggul,” tutup Dr. Ida.

Reporter: Hafsah Restu Nurul Annafi (Perencanaan Wilayah dan Kota 2019)