ITB Factory Visit ke PT KSI, Melihat Langsung Produksi Katalis Karya Anak Bangsa

Oleh Anggun Nindita

Editor Anggun Nindita

KARAWANG, itb.ac.id – Rektor Institut Teknologi Bandung (ITB), Prof. Reini Wirahadikusumah, Ph.D., beserta rombongan melakukan factory visit ke PT Katalis Sinergi Indonesia (PT KSI), di Kawasan Industri Kujang Cikampek, Karawang, Jawa Barat, Kamis (30/11/2023).

PT KSI adalah perusahaan katalis bersama hasil sinergi PT Pupuk Kujang, PT Pertamina Lubricants, dan PT Rekacipta Inovasi ITB. Produk yang dihasilkan berupa Katalis Merah Putih yang seluruh formula, prosedur, alat, hingga pengerjaannya dilakukan di dalam negeri dan merupakan karya anak bangsa.

PT KSI merupakan pionir pabrik katalis pertama bangsa dan termasuk dalam Proyek Strategis Nasional. Pabrik ini memproduksi green fuel sesuai dengan program dan kebijakan strategis Kementerian ESDM, memenuhi kebutuhan katalis nasional, dan mengurangi impor katalis. Adapun kapasitas produksinya mencapai 800 MTPY.

Prof. Reini mengapresiasi seluruh pihak yang terlibat dalam proses untuk kemandirian bangsa secara energi melalui katalis ini. Beliau mengatakan, semangat optimisme untuk berkontribusi dalam kemajuan negeri terpancar dari dedikasi dan karya nyata setiap pihak yang terlibat.

"Kami mendorong budaya ilmiah unggul karena untuk mencapai sesuatu yang substantif diperlukan jalan panjang melalui pendekatan saintifik. Syukur sebesar-besarnya atas perjalanan KSI sejauh ini dan adanya kontribusi ITB dari sisi akademik hingga riset," ujarnya.

Direktur Utama PT KSI, Achmad Setiawan, mengatakan, kunjungan dari ITB menjadi sebuah kehormatan bagi karena ITB adalah salah satu founding father dan juga terlibat dalam mendesain pabrik secara keseluruhan.

“Besar harapan kita dan cita-cita mulia dari negara ini untuk bisa mandiri secara energi, mandiri secara katalis dapat terwujud. Karena ini merupakan proyek strategis yang mengaryakan dan mengembangkan hasil penelitian dari para peneliti bangsa. Lebih lanjut, semoga kegiatan penelitian lebih semangat lagi,” tuturnya.

Beliau mengatakan, dalam sebulan terakhir, pabrik tersebut sudah memproduksi katalis. Per 1 Desember 2023, terdapat produk yang sudah dipasarkan untuk Pertamina di Balikpapan.

Sementara itu, anggota Pusat Rekayasa Katalisis ITB, Dr. Ir. Melia Laniwati Gunawan, M.S., mengatakan, Indonesia harus mandiri dalam katalis untuk menuju kemandirian dalam rekayasa reaksi kimia.

Beliau menyampaikan, katalis dalam raksi dan industri kimia memiliki peran yang sangat penting, di antaranya mempercepat reaksi hingga triliunan kali lipat dan merangahkan reaksi untuk mencapai produk yang diinginkan, kondisi operasi dapat lebih lunak, dimanfaatkan dalam rekayasa reaksi kimia, dan sebanyak 90 persen proses industri kimia melibatkan katalis.

Perjalanan pengembangan katalis ini pun dilakukan sejak tahun 2003, meneruskan apa yang sudah dilakukan oleh Prof. Dr. Ir. Subagjo jauh sebelumnya. Pengembangan katalis dilakukan secara bertahap di berbagai skala, mulai dari skala laboratorium, skala pilot, hingga skala komersial. Dalam pelaksanaannya, pihak dari Pertamina memberikan dukungan untuk pengembangan katalis. “Hal ini dilakukan agar katalis yang resepnya dari Indonesia, produksinya dilakukan di Indonesia, dan dipakai oleh Indonesia adalah yang terbaik,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, turut hadir Sekretaris Institut ITB, Prof. Dr.-Ing. Ir. Widjaja Martokusumo, Sekretaris Badan Pengelola Usaha dan Dana Lestari ITB, Dr. Ahmad Faizal, S.Si., M.Si., Dekan Fakultas Teknologi Industri, Prof. Brian Yuliarto, S.T., M.Eng., Ph.D., Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) ITB, Dr. Ir. Yuli Setyo Indartono.

Hadir pula Ketua Lembaga Pengembangan Inovasi dan Kewirausahaan (LPIK) ITB, Ir. R. Sugeng Joko Sarwono, M.T., Ph.D., Ketua Lembaga Pengembangan Ilmu dan Teknologi (LPIT) ITB, Prof. Ir. Taufan Mahendrajana, M.Sc., Ph.D., Direktur Utama PT. LAPI ITB, Dr. Ir. Yusmar Anggadinata, dan para pengurus Pusat Rekayasa Katalisis ITB.

Hadirnya Katalis Merah Putih menunjukkan dedikasi tinggi dalam menghasilkan produk yang berkualitas agar tercipta pertumbuhan ekonomi dan menjadi bukti karya autentik dalam negeri untuk berkontribusi memenuhi kebutuhan energi nasional bermutu internasional.

Reporter: M. Naufal Hafizh