ITB Fair 2012: Gema Inspirasi, Harapkan Munculnya Technopreneur Muda Indonesia
Oleh Ria Ayu Pramudita
Editor Ria Ayu Pramudita
Selain dua belas pembicara yang diundang dalam acara ini, hadir pula Prof. Ahmaloka (Rektor ITB), Ahmad Heriawan (Gubernur Jawa Barat), dan Tifatul Sembiring (Menteri Komunikasi dan Informasi). Dalam sambutannya, Prof. Ahmaloka berkata, "Sekarang ini mahasiswa ITB lebih senang melakukan demo karya daripada demo-demo di jalanan. ITB Fair 2012 ini merupakan salah satu wujud dari kepedulian mahasiswa terhadap karya anak bangsa."
Martha Tilaar Berbagi Kisah Keberjalanan Sari Ayu
Technopreneur merupakan sebuah istilah bagi seseorang yang menjalankan wirausahanya di bidang teknologi. Karena ITB juga berbasis teknologi, talkshow "Gema Inspirasi" turut menghadirkan tiga pembicara yang ahli di bidang technopreneurship. Ketiga pembicara tersebut adalah Martha Tilaar sebagai pendiri Sari Ayu Martha Tilaar, Nadya Saib (alumnus Sains dan Teknologi Farmasi 2005) sebagai CEO Wangsa Jelita, dan Nurul Taufiqurrahman sebagai Ketua Masyarakat Nanoteknologi.
Sebagai pembicara pertama, Martha Tilaar berbagi kisah perjalanan industri kosmetik Sari Ayu yang didirikannya. Pada awalnya, Martha hanya membuka salon kecil-kecilan yang menggunakan ramuan tradisional. "Saat itu saya mempunyai tekad ingin mempercantik wanita Indonesia," tutur Martha. Salon tersebut secara perlahan-lahan berkembang hingga dia harus rela tidur di garasi karena rumahnya digunakan sebagai salon. Setelah memiliki cukup modal, dia mengembangkan salon tersebut menjadi industri besar dengan bantuan dua belas orang lulusan Farmasi ITB yang direkrutnya.
Pada akhir perbincangannya, Martha berpesan kepada generasi muda. "Salah satu jurus jitu untuk menjadi orang sukses adalah disiplin." Dia juga berharap bahwa akan banyak bermunculan technopreneur-technopreneur yang akan memberikan sumbangsih bagi kemakmuran rakyat Indonesia.
Sumber gambar ada di sini.
[neli]