ITB Gabung dalam Kerja Sama Konsorsium RI-Inggris (Ukicis)

Oleh Adi Permana

Editor Adi Permana


BANDUNG, itb.ac.id--UK-Indonesia Consortium for Interdisciplinary Sciences (UKICIS) atau Konsorsium RI-Inggris untuk Lintas Disiplin Ilmu Pengetahuan menjadi jembatan penghubung antara Indonesia dan Inggris dalam berbagi ilmu dan teknologi. Pada 25 Febuari 2021 enam Universitas yang berasal dari Indonesia dan Inggris menandatangani nota kesepahaman (MoU) terkait kerja sama riset di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.

Pada forum ini dihadiri oleh perwakilan dari masing-masing Universitas yaitu Prof. Reini Wirahadikusumah (Rektor ITB), Prof. Arif Satria (Rektor IPB University), Prof. Panut Mulyono (Rektor UGM), Prof. Christine Ennew (Rektor University of Warwick, Inggris), Prof. Dame Jessica Corner (akil Rektor, University of Nottingham, Inggris), dan Prof. Richard Dashwood (Wakil Rektor Coventry University, Inggris).

Menteri Riset dan Teknologi, Prof. Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro mengatakan, dengan adanya kolaborasi penelitian internasional ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas dari penelitian di Indonesia serta dapat menunjang hadirnya inovasi-inovasi baru dari Indonesia.

“Dengan adanya jalinan tersebut memberikan banyak keuntungan bagi Indonesia salah satunya yaitu berkembangnya penelitian mengenai genom sequencing yang saat ini sudah dalam tahap pengawasan yang dapat berguna untuk mendeteksi jenis mutasi atau varian baru dari COVID-19,” ujarnya.

Sementara itu, Desra Percaya sebagai Duta Besar RI London, Menteri Nigel Adam MP, dan UK Chief International Envoy Prof. Carole Mundel menyampaikan bahwa bentuk kerja sama dalam pertukaran kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi antar dua negara ini pentingnya untuk mempererat hubungan melalui UKICIS. Perkembangan kemajuan kerja sama riset dan inovasi RI-UK disampaikan oleh Owen Jenkins sebagai Duta Besar Inggris di Jakarta.

Dengan adanya kesepakan yang sudah ditandatangani menjadi landasan untuk bergerak maju dalam setiap inovasi serta penelitian kedua negara. Saat ini, dunia sedang diserang oleh pandemi COVID-19. Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini, dilanjutkan dengan forum diskusi mengenai upaya penguatan ketahanan Kesehatan global oleh para pakar dari Indonesia dan Inggris.

Pada forum diskusi ini dihadiri oleh Prof. Ali Ghufron Mukti (Presdir BPJS / Ketua Konsorsium Riset dan Inovasi COVID-19), Prof. Dame Jessica Corner (Wakil Rektor Bidang Riset dan Pertukaran Ilmu, University of Nottingham), Prof. Dr.Eng.Kuwat Triyana, M.Si (Ketua Tim Pengembangan GeNose,UGM), Prof. Lawrence Young (Pakar Molecular Onlogy, University of Warwick), serta Ines I Atmosukarto, Ph.D (Australian National University) sebagai moderator.

Keberlangsungan diskusi membahas mengenai mencegah penyebaran varian baru serta peningkatan efektivitas vaksin terhadap virus. Melalui forum diskusi ini, beberapa inovasi para pakar ditunjukan untuk dikaji bersama. Salah satunya adalah GeNose C19 untuk mendeteksi COVID-19 dari napas. Inovasi ini berasal dari Universitas Gadjah Mada yang dipimpin oleh Prof. Dr. Eng. Kuwat Triyana.

Reporter: Tarisa Putri (Teknik Kimia 2019)