ITB Gelar KKN Tapal Batas untuk Tingkatkan Eksistensi Pulau Nusa Manuk
Oleh Anggun Nindita
Editor Anggun Nindita
BANDUNG, itb.ac.id - Sebanyak 11 mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) dari Kampus Ganesha dan Kampus Jatinangor, didampingi oleh 1 pendamping dari Direktorat Kemahasiswaan dan Alumni (Ditmawa), telah diberangkatkan ke Desa Cimanuk, Kabupaten Tasikmalaya pada Senin (13/11/2023). Mereka melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tapal Batas dengan fokus eksistensi Pulau Nusa Manuk.
Program KKN Tapal Batas ITB ini menjadi yang perdana diadakan oleh ITB. Dilaksanakan pada 13-18 November 2023, mahasiswa ITB berkomitmen untuk memberikan kontribusi positif pada Pulau Nusa Manuk, Desa Cimanuk, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.
Tujuan utama program ini adalah untuk meningkatkan eksistensi Pulau Nusa Manuk di mata masyarakat luas. Pulau Nusa Manuk menjadi fokus karena masih menjadi bagian dari wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, namun eksistensinya perlu lebih diakui secara nasional.
Dalam upaya mencapai tujuan tersebut, KKN Tapal Batas ITB menjalankan beberapa program. Pertama, mahasiswa melakukan kegiatan sosialisasi kepada masyarakat setempat tentang pentingnya Pulau Nusa Manuk sebagai pulau perbatasan terluar. Kedua, mereka memasang landmark berupa nama Pulau Nusa Manuk untuk menunjukkan keberadaannya. Ketiga, media publikasi digunakan untuk meningkatkan kesadaran nasional terhadap Pulau Nusa Manuk.
Kepala Desa Cimanuk, Anhar, menyampaikan sambutan hangat terhadap kedatangan mahasiswa ITB. "Kami menerima dengan baik kedatangan adik-adik di sini karena besar harapan kami dalam pengembangan Pulau Nusa Manuk, mungkin dapat memberikan dampak yang baik kepada Desa Cimanuk dan sekitarnya," ucapnya.
Lebih lanjut, Kepala Desa juga menjelaskan potensi yang dimiliki Pulau Nusa Manuk dan sekitarnya. "Untuk Pulau Nusa Manuknya itu sendiri, memang banyak sekali yang bisa dimanfaatkan. Nelayan di sini menggunakan itu (Pulau Nusa Manuk) untuk menangkap banyak udang, lobster, dan kepiting. Untuk tanahnya juga subur-subur, segala macam tanaman di sini pasti bisa tumbuh," imbuhnya.
Dengan berbagai potensi yang diungkapkan oleh Kepala Desa, tim KKN Tapal Batas Pulau Nusa Manuk berinisiatif untuk berdiskusi lebih lanjut dengan masyarakat setempat. Mereka ingin mendapatkan informasi lebih dalam mengenai Pulau Nusa Manuk dan Desa Cimanuk agar dapat diangkat ke tingkat nasional melalui publikasi tim.
Salah satu warga juga menyampaikan kekhawatirannya terkait banyaknya potensi dari desa yang masih belum banyak terpenuhi.
Tanggapan seperti ini menjadi dorongan bagi tim KKN Tapal Batas untuk mengambil langkah awal dengan memasang landmark. Landmark ini diharapkan dapat menjadi penanda awal dari potensi yang akan terus dikembangkan.
"Semoga dengan kedatangan adik-adik kesini, bisa mendatangkan banyak adik-adik berikutnya juga," tutup Kepala Desa.
Semangat dan antusiasme terlihat dari kedua belah pihak, menggambarkan sinergi positif antara mahasiswa ITB dan masyarakat Desa Cimanuk untuk mengangkat eksistensi Pulau Nusa Manuk. Program KKN Tapal Batas ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi Pulau Nusa Manuk dan masyarakat sekitarnya.
Reporter : Ardiansyah Satria Aradhana (Rekayasa Pertanian, 2020)
Foto : Tim KKN Pulau Nusa Manuk