ITB Geothermal Workshop: Geotermal untuk Kemandirian Energi Nasional

Oleh Muhammad Hanif

Editor Muhammad Hanif

BANDUNG, itb.ac.id - Menyadari potensi panas bumi Indonesia yang sangat melimpah, ITB menyelenggarakan 1st ITB Geothermal Workshop pada Selasa hingga Kamis (06-08/03/12). Acara yang diadakan oleh Program Magister Teknik Panas Bumi ITB ini berlangsung di kampus ITB dan juga di Lapangan Panas Bumi Kamojang, Jawa Barat. Short course, seminar, technical session, dan field trip menjadi rangkaian dalam workshop berskala internasional tersebut.

Dr. Eng Suryantini sebagai Ketua Acara, menjelaskan bahwa acara ini bertujuan untuk mendukung Indonesia sebagai Geothermal Center of Excellence. Sesuai dengan temanya "Toward National Geothermal Capacity Building in Indonesia", workshop ini digagas untuk mengetahui kebutuhan industri geotermal di Indonesia terutama terhadap kualitas sumber daya manusianya.

ITB sebagai satu-satunya institut yang memiliki Program Studi Teknik Geotermal di dunia menyadari bahwa Indonesia memiliki potensi geotermal terbesar dan kebutuhan energi yang ramah lingkungan akan meningkat. Hal ini sejalan dengan kebijakan pemerintah Indonesia untuk mengurangi emisi karbon. Selain itu, berbagai topik yang berkaitan dengan pengembangan geotermal seperti teknologi, industri, dan kebijakan turut menjadi pokok bahasan dalam acara ini.

Hadir dalam panel discussion dari berbagai sektor seperti industri, pemerintah, dan juga turut hadir para akademisi geothermal baik dari dalam maupun luar negeri. Selain itu acara juga dihadiri oleh perwakilan negara-negara yang tergabung dalam WGC (World Geothermal Congress).

Dukungan untuk Program Magister Teknik Panas Bumi

Berbagai dukungan datang untuk membantu pengembangan Program Magister Teknik Panas Bumi ITB. Di sela-sela plenary session, Star Energy menandatangani Memorandum of Agreement (MoA) dengan Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan (FTTM). MoA tersebut merupakan kerjasama yang diberikan dalam bentuk beasiswa dan program-program untuk program studi teknik panas bumi.

Selain itu, Pertamina juga meningkatkan kerjasama dengan ITB yang ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU). Kerjasama dilakukan untuk mendukung ITB khususnya untuk Program Studi Teknik Panas Bumi.

Banyak kalangan yang menyambut baik acara ini termasuk berbagai institusi asing yang ingin menjadi pendukung workshop ini. "Harapannya kegiatan seperti ini bisa berlangsung di tahun-tahun berikutnya sehingga perkembangan dan pengembangan geotermal di Indonesia semakin baik," ujar Suryantini.

Foto terkait: