ITB Hasilkan Struktur Kurikulum Berbasis Kemanusiaan dalam Proyek ENHANCE

Oleh Adi Permana

Editor Adi Permana

BANDUNG, itb.ac.id – Institut Teknologi Bandung (ITB) telah menyelesaikan kerjasama dengan Universitas Warwick, Inggris dalam bidang humanitarian engineering atau rekayasa kemanusiaan sejak tahun 2018. Proyek ini diberi nama Enhance (Enabling Humanitarian Attributes for Nurturing Community-based Engineering).

Tim Enhance dari ITB yang terdiri dari Prof. Reini Wirahadikusumah, Ph.D., Ir Muhamad Abduh, Ph.D., dan Prof Krishna Suryanto Pribadi telah menghadiri kegiatan penutupan dari Project ENHANCE yang diselenggarakan di Gedung Institute of Civil Engineers di London, UK, pada Jumat (21/4/2023) lalu.

Proyek ENHANCE ( Enabling Humanitarian Attributes for Nurturing Community-based Engineering) merupakan suatu proyek peningkatan pendidikan keinsinyuran yang didukung oleh ERASMUS dan diinisiasi dan dikoordinasikan oleh Prof. Georgia Kremmyda dari Warwick University sejak tahun 2018 hingga tahun 2021. Namun, kondisi pandemi menyebabkan kegiatan ini diperpanjang hingga Mei 2023.

Tujuan proyek ENHANCE yakni meningkatkan kualitas pendidikan tinggi dan relevansi di industri dan komunitas. Selain itu, mampu meningkatkan kompetensi dan kemampuan perguruan tinggi dalam mengembangkan program inovatif dan baru.

“Proyek ini menonjolkan isu kemanusiaan dan upaya lingkungan teknik di perguruan tinggi dapat berkontribusi dalam kegiatan kemanusiaan,” ungkap Dosen Teknik Sipil ITB dan Anggota Tim Enhance ITB Budi Hasiholan, S.T., M.Eng., Ph.D.

Proyek Enhance melibatkan sembilan perguruan tinggi yang berasal dari lima negara yakni United Kingdom (UK), Yunani, Vietnam, Indonesia, dan Bangladesh. Dua perguruan tinggi di Eropa beranggotakan University of Warwick di Inggris dan University of West Attica di Yunani. Tujuh perguruan tinggi di Asia yang beranggotakan University of Dhaka dan Bangladesh University of Engineering and Technology di Banglades, Ho Chi Minh University of Transport dan Ho Chi Minh University of Technology di Vietnam, serta Institut Teknologi Bandung, Universitas Gadjah Mada, dan Universitas Brawijaya di Indonesia.

Awal perjalanannya, proyek ENHANCE menyelenggarakan practice dialogue workshops dan penyebaran survei daring di Bangladesh, Indonesia, dan Vietnam pada 2019. ITB berkesempatan menjadi tuan rumah penyelenggaran Curriculum Development Workshops di Indonesia pada Agustus 2019.

Kemudian, di akhir 2019 sampai awal tahun 2020 dilaksanakan kegiatan kajian literatur terkait pendekatan pedagogi. Para peserta diperkenalkan tentang Taksonomi dan Training Kit ENHANCE. Selain itu, di 2020 juga dihasilkan dua karya tulis terkait temuan dan usulan dari proyek yang dipublikasikan pada konferensi EDUCON.
Pada 2021, beberapa kegiatan sempat tertunda dan dialihkan secara daring mengingat kondisi pandemi. Kegiatan tersebut di antaranya, virtual training workshops, Humanitarian Engineering Symposium, dan kegiatan daring lainnya.

Pada Maret 2022, diterbitkan Humanitarian Engineering Book Volume 1 yang terdiri dari book chapters hasil kontribusi dari tiap-tiap anggota konsorsium. Pada bulan Juli sampai Agustus 2022 mulai dilakukan kegiatan pelatihan secara luring yang bertempat di Banglades, Indonesia, dan Vietnam. Pada bulan Oktober 2022, ITB kembali berkesempatan menjadi tuan rumah penyelenggaraan acara diseminasi di Indonesia. Sebagai bentuk sosialisasi dan diseminasi yang lebih luas atas keluaran proyek, ITB juga mengkoordinir penyelenggaraan simposium di Universitas Udayana Bali pada Desember 2022.

Rangkaian kegiatan masih berlanjut hingga awal  2023. Pada Februari 2023 dilaksanakan konferensi di Inggris. Pada Maret dan April 2023, diterbitkan Humanitarian Engineering Book Volume 2 dan 4 book chapters. Proyek diakhiri dengan rangkaian acara penutupan berupa pertemuan manajemen dan concluding symposium yang diselenggarakan pada April 2023 di Inggris.

Luaran yang dihasilkan dari proyek ENHANCE di antaranya: sebuah Taksonomi Pendidikan Tinggi Humanitarian Engineering, sebuah Applikasi Evaluasi Program Studi Teknik, beserta karya tulis berupa 4 paper konferensi, poster konferensi, 2 buku, dan 4 book chapter.

ITB dalam perjalanannya proyek telah menghasilkan struktur kurikulum yang lebih baik baik pada tingkat sarjana (S1) dan pascasarjana (S2). Program Studi S1 Teknik Sipil ITB dari yang awalnya 7 mata kuliah meluas hingga 18 mata kuliah dan Program Studi Magister Teknik Sipil ITB berkembang dari 3 mata kuliah menjadi 6 mata kuliah. Mata kuliah – mata kuliah yang diikutsertakan tersebut, diselenggarakan oleh berbagai prodi pada beberapa Fakultas/Sekolah yang meliputi FTSL, FSRD, SAPPK, FTI, SITH, dan FITB.

Beberapa kegiatan tahunan yang rutin diselenggarakan juga diinisiasi dalam proyek ini, yaitu International Virtual Course (IVC) ENHANCE/ HUMANE sejak 2021 dan KKN Kolaborasi (diikuti oleh mahasiswa dari 3 Perguruan Tinggi) yang diselenggarakan secara bergiliran host-nya antara ITB, UGM, dan Universitas Brawijawa (UB) pada tiap tahun sejak tahun 2020. Selama penyelenggaraan proyek, ITB telah menerapkan luaran dari proyek ini di kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN ITB) di Sungai Citarum.

Struktur kurikulum ITB yang sudah dibentuk sekarang bukanlah sebatas formalitas terpenuhinya tujuan dari proyek ENHANCE. ITB berkomitmen dengan berakhirnya proyek ini menjadi langkah awal pengembangan kurikulum ITB yang lebih baik dan mengutamakan isu kemanusiaan. Kerja sama yang telah dibina dalam proyek ENHANCE, juga diharapkan dapat berlanjut ataupun menginisiasi inisiatif-inisiatif lainnya pada masa mendatang.

“Sebagai sarjana teknik, client kita tidak hanya industri saja, tetapi juga komunitas (termasuk unsupported community seperti masyarakat di pedalaman, lingkungan yang tidak layak, dan terdampak bencana),” ujar Budi.

Reporter: Pravito Septadenova Dwi Ananta (Teknik Geologi, 2019)