Libatkan Ormawa, Ditmawa ITB Diskusikan Perencanaan Kurikulum Kaderisasi Mahasiswa

Oleh Adi Permana

Editor Adi Permana


BANDUNG, itb.ac.id—Direktorat Kemahasiswaan ITB (Ditmawa ITB) mengadakan Focus Group Discussion (FGD) yang melibatkan Keluarga Mahasiswa (KM), Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ), dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) di lingkungan ITB.

Kegiatan ini bertujuan untuk membahas perencanaan kurikulum kaderisasi mahasiswa ITB. FGD tersebut berlangsung pada Selasa, (11/7/2023), di Gedung Kuliah Umum Timur (GKUT) lantai 3.

“Proses perencanaan kurikulum saat ini sedang berada dalam tahap penyelarasan nilai-nilai dengan partisipasi aktif para mahasiswa HMJ dan UKM. Proses ini sangat penting karena kurikulum yang akan disusun memiliki keterkaitan erat dengan seluruh mahasiswa ITB,” jelas Dr. G. Prasetyo Adhitama, S.Sn., M.Sn., selaku Direktur Kemahasiswaan ITB.

Lebih lanjut, Dr. Prasetyo juga berharap bahwa melalui diskusi ini dapat tersampaikan poin-poin keresahan yang selama ini dikhawatirkan oleh pihak kampus.
Beliau juga menyampaikan bahwa penyusunan kurikulum akan dilakukan berdasarkan acuan pada data yang jelas dan bersumber dari tracer study serta hasil psikotest mahasiswa.

Pasca kegiatan juga akan dilakukan diskusi lanjutan dan pengisian form untuk menampung seluruh aspirasi mahasiswa agar penyusunan kurikulum ini bisa sesuai dengan yang diharapkan.

Dalam diskusi tersebut mengemuka salah satu rumusan menarik, yaitu terkait integrasi tracking keaktifan mahasiswa dalam Sistem Akademik (SIX) mahasiswa.
Ketua KM ITB, Yogi Syahputra menyampaikan dukungannya akan rumusan tersebut. Menurutnya, memasukkan aspek keaktifan dalam SIX mahasiswa cukup penting karena dapat menjadi parameter terukur dalam sistem pendataan keaktifan mahasiswa. Hal tersebut juga mampu meningkatkan minat mahasiswa dalam berkegiatan di luar akademik.

Namun, Yogi juga menyoroti salah satu aspek yang perlu dipertimbangkan yaitu perihal independensi dalam eksistensi Ormawa. “Kami berharap, meskipun kebijakan ini diterapkan, sifat Ormawa yang independen dapat tetap dipertahankan," ujarnya.

Diskusi dilanjutkan dengan agenda kesiapan mahasiswa dalam menghadapi pemindahan kegiatan akademik mahasiswa Tahap Persiapan Bersama (TPB) ke Kampus Jatinangor ITB.

“Kami berharap dukungan pihak kampus dalam mengakomodasi transportasi dari kampus Ganesha ke Jatinangor, mengingat para pengurus Ormawa mayoritas merupakan mahasiswa dari kampus Ganesha,” harap Yogi.

Kegiatan ini juga turut dihadiri oleh Dr. Epin Saepudin, M.Pd., selaku Kasubdit Organisasi Mahasiswa dan Pengembangan Prestasi Mahasiswa, dan Ir. Hendri Syamsudin, M.Sc., selaku Kasubdit Kesejahteraan Mahasiswa.

Diselenggarakannya acara ini menunjukkan komitmen Ditmawa ITB dalam melibatkan mahasiswa sebagai mitra penting dalam merancang kurikulum kaderisasi yang berkualitas di ITB.

Lewat FGD ini, Ditmawa ITB berharap dapat menghasilkan kurikulum kaderisasi yang sesuai dengan kebutuhan dan harapan mahasiswa ITB. Selain itu, partisipasi aktif dari KM ITB, HMJ, dan UKM juga diharapkan dapat memperkuat peran mahasiswa dalam mengembangkan potensi di luar akademik dan mempersiapkan mereka menjadi generasi muda yang berdaya saing tinggi.

Reporter: Satria Octavianus Nababan (Teknik Informatika, 2021)