18 Mahasiswa ITB Berpartisipasi dalam KKN Kolaborasi 2022
Oleh Adi Permana
Editor Adi Permana
LUMAJANG, itb.ac.id–Sebanyak 18 Mahasiswa Institut Teknologi Bandung mengikuti program KKN Kolaborasi yang diselenggarakan oleh tim Enabling Humanitarian Attributes for Nurturing Community-based Engineering (ENHANCE).
ENHANCE merupakan gabungan universitas di antaranya Institut Teknologi Bandung, Universitas Gadjah Mada, Universitas Brawijaya, University of Warwick, University of West Attica, Bangladesh University of Engineering and Technology, University of Dhaka, Ho Chi Minh City University of Transport, Ho Chi Minh City University of Technology, beserta komisi Erasmus.
Kegiatan KKN Kolaborasi ITB ini terdaftar di akademik sebagai mata kuliah KU-4080 dengan bobot empat SKS. Kegiatan ini bertujuan agar mahasiswa dapat mengembangkan wawasan terkait kemasyarakatan dan penerapan keilmuan dalam rangka pengembangan pembelajaran bidang keteknikan untuk kemanusiaan.
Mahasiswa ITB yang berpartisipasi dalam program ini berasal dari berbagai program studi, yaitu Rekayasa Infrastruktur Lingkungan, Perencanaan Wilayah dan Kota, Rekayasa Pertanian, Rekayasa Kehutanan, Teknologi Pascapanen, Teknik Pertambangan, Teknik Fisika, Teknik Lingkungan, Oseanografi, dan Teknik Biomedis. Bekerja sama dengan Universitas Brawijaya, KKN Kolaborasi 2022 berfokus untuk mengembangkan komoditas salak dan pariwisata di Desa Pronojiwo serta Desa Sidomulyo, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
Pendanaan kegiatan tim KKN Kolaborasi ITB didukung oleh tim ENHANCE dengan prinsip mengintegrasikan keahlian yang sangat beragam, tetapi saling melengkapi. “Tujuan dari proyek ini adalah untuk mempersiapkan generasi ilmuwan selanjutnya,” ujar Prof. Georgia Kremmyda, koordinator projek ENHANCE.
Dalam program ini, Tim KKN Kolaborasi ITB mengusung masterplan sebagai program utamanya. Terdapat juga program-program nonutama seperti pemasangan plang jalan, pengadaan lomba saat penutupan, dan sosialisasi loseda (lodong sesa dapur). Akan tetapi, program-program sampingan masih dapat berubah sesuai dengan keadaan di lapangan. Selain itu, terdapat juga program educating and inspiring yang dilakukan kepada siswa-siswi kelas 1–3 SD dengan harapan dapat memberi motivasi untuk terus belajar dan menjadi garda terdepan dalam memajukan Kecamatan Pronojiwo.
Reporter: Nevin Zulfianda Pradana (Rekayasa Kehutananan, 2020)