ITB Jajaki Kerja Sama Bidang Pendidikan dengan Sekolah Tinggi Intelijen Negara

Oleh Adi Permana

Editor Vera Citra Utami


BANDUNG, itb.ac.id—Institut Teknologi Bandung siap menjalin kerja sama dengan Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN) di bidang pendidikan. Hal tersebut disampaikan Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Prof. Dr. Ir. Jaka Sembiring, M.Eng., saat menerima kunjungan dari Gubernur Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN) ke ITB, Kamis (20/5/2021).

Kunjungan tersebut dihadiri oleh Gubernur STIN Laksda TNI Dr. Ivan Yulivan, Wakil Gubernur STIN Kombes Pol. Dr. Barito Mulyo, Kepala Lembaga Penjamin Mutu Chrisna Yudhawinata, M.Si., dan Kaprodi S2 Magister Terapan Intelijen Medik Satriani Aga Pasma, Ph.D. Sementara itu dari ITB diwakili oleh Sekretaris Institut Prof. Dr.-Ing. Ir. Widjaja Martokusumo, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Prof. Dr. Ir. Jaka Sembiring, M. Eng., dan Kepala Biro Kemitraan Prof. Dr. Taufiq Hidajat.

Dalam kunjungan tersebut, Gubernur STIN mengatakan, STIN saat ini akan mengembangkan keilmuan di bidang intelijen medik. Saat ini jumlah taruna di STIN berjumlah 758 taruna untuk jenjang S1, 60 taruna untuk jenjang S2. Tahun ini sekitar 300 taruna akan masuk ke STIN. “Hal ini akan menjadi peluang besar, oleh karena itu ITB akan menjadi benchmark bagi kami untuk menjalin kerja sama utamanya pada program vokasi intelijen medik,” ujarnya.

Menanggapi upaya penjajakan kerja sama tersebut, Prof. Jaka mengatakan, sebetulnya STIN dengan ITB telah menjalin kemitraan salah satunya melalui Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI). Implementasi dari kerja sama tersebut meliputi pembimbingan terhadap mahasiswa S1 STIN dan pemberian kuliah umum dari dosen ITB.

“ITB punya peran dan tanggung jawab besar membantu mendirikan kampus-kampus lain seperti Itera. Kita semaksimal mungkin akan membantu STIN. Model kuliah umum sangat cocok karena ada transfer pengetahuan. Selain itu juga terdapat model pembimbingan dosen di kampus tersebut terhadap mahasiswa STIN,” ucapnya.

Kepala Biro Kemitraan ITB Prof. Dr. Taufiq Hidajat mengatakan, ITB sebelumnya sudah ada kerja sama berupa MoU dengan Badan Intelijen Negara, juga dengan lembaga sandi negara. Oleh karena itu, terkait kerja sama dengan STIN dapat dilakukan dengan membuat PKS (Perjanjian Kerja Sama) secara spesifik.

Sementara itu, Wakil Gubernur STIN mengatakan, sudah ada PKS dengan beberapa fakultas/sekolah seperti SITH, Sekolah Farmasi, dan STEI. Kerja sama dengan ITB ini meliputi penggunaan laboratorium yang ada di ITB. Semester depan kita akan praktik.

“Ke depannya kita ingin bangun lab siber untuk praktik dari empat prodi (prodi intelijen siber, teknologi, ekonomi, dan biomedik). Kita butuh pendampingan dan tenaga laboran dari ITB. Kami mohon masukan dan teknologi apa saja yang perlu dikembangkan, praktiknya apa saja yang perlu kamu kembangkan,” jelasnya.



scan for download