ITB Jalin Kerjasama bidang Supply Chain dengan Kühne Foundation
Oleh Adi Permana
Editor Adi Permana
BANDUNG, itb.ac.id – Institut Teknologi Bandung (ITB) menjalin nota kesepahaman bersama (MoU) dengan Kühne Foundation, sebuah perusahaan jasa pengiriman barang asal Jerman, di Rapim A, Gedung CCAR ITB, Jalan Tamansari No. 64 Bandung, Selasa (26/11/2019). Salah satu bidang yang akan dikerjasamakan yaitu terkait Supply Chain Management.
Director Global Logistics Education Dr. Andre Kreie mengatakan, sangat berterima kasih kepada ITB yang telah bersedia menjalin kerjasama dengan Kühne Foundation. “Kita sudah melakukan survey selama 4 tahun dan setelah memikirkan baik-baik bahwa ITB yang dipilih untuk dijadikan mitra kerjasama karena kita percaya ITB dapat membuat perbedaan dan inovasi-inovasi. Saya sangat menantikan untuk bekerjasama dengan ITB, untuk membicarakan hal-hal operasional. Nanti kita akan banyak melakukan kolaborasi riset dan juga training,” ujarnya.
Sementara itu, Rektor ITB Prof. Kadarsah Suryadi dalam sambutannya menyampaikan bahwa kerjasama dengan Kühne Foundation sangat relevan dengan arah ITB yang telah bergerak menuju Entrepreneurial University. Ditambah lagi saat ini sudah masuk ke dalam era digital dan industri 4.0.
“Saat ini kehadiran online shop tentu sangat berpengaruh terhadap mobilitas barang lewat jasa pengiriman. Mobilitas tersebut bahkan berpengaruh pada ekspor dan impor,” ucapnya. Prof. Kadarsah meyakini bahwa dengan kerjasama yang akan dilakukan antara ITB dan Kühne Foundation akan banyak manfaat di kemudian hari.
Prof. Kadarsah juga mengenalkan bahwa saat ini ITB memiliki 12 fakultas/sekolah yang terdiri dari 50 program sarjana, 52 program magister, dan 27 program doktor. ITB juga memiliki 110 Kelompok Keahlian yang salah satu diantaranya berkaitan dengan logistik dan supply chain management.
“ITB telah mendeklarasikan diri sebagai Entrepreneurial University dengan tiga kunci utama yaitu, excellent in teaching and learning, excellent in research, dan excellent in innovation and entrepreneurial,” ujar Prof. Kadarsah.
Ia menambahkan, untuk mendukung upaya menuju ke arah Entrepreneurial University tersebut, ITB memiliki kebijakan internasional yaitu pertama dengan melakukan akreditasi internasional terhadap program-program studi di ITB. ITB kini telah memiliki 39 program studi yang telah terakreditasi internasional.
“Alasan dilakukan akreditasi ialah pertama untuk menyelenggarakan kualitas pendidikan berstandar internasional, kedua untuk memiliki pengakuan internasional bagi para alumni dan institusi, dan ketiga untuk menyelenggarakan internasional continuous improvement,” tambahnya.
Kebijakan internasional kedua ialah melaksanakan progam student exchange dan staff exchange dalam rangka cross cultur interaction. Selain itu juga ITB melakukan joint seminar, joint conference, joint research, joint workshop, dan program double degree bagi mahasiswa. “ITB juga secara rutin mengundang peraih nobel untuk membagikan pengalaman mereka kepada sivitas akademika ITB. Juga, ITB memberikan gelar kehormatan kepada peraih nobel tersebut,” ucap Prof. Kadarsah.
Adapun cakupan kolaborasi yang akan dijalin antara ITB dan Kühne Foundation antara lain dalam bidang penguatan dan mempromosikan pertukaran pegawai, penguatan kapasitas pendidikan seperti melakukan training, pertukaran informasi teknis dan ilmiah, mengorganisir simposium konferensi dan workshop, mendukung dalam mengimplementasikan aktivitas atau proyek kerjasama antar kedua belah pihak, dan mendorong riset bersama.